Gaza, 3 Sya’ban 1437 / 11 Mei 2016 (MINA) – Pemerintah Mesir telah membuka kembali perbatasan Rafah, satu-satunya perbatasan Jalur Gaza selama dua hari pada pekan ini.
Setelah penutupan yang berlangsung 85 hari, penyeberangan Rafah dibuka pada Rabu dan Kamis (11-12/5) di dua arah, demikian Alray News melaporkannya dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (11/5).
Kementerian Dalam Negeri Palestina di Gaza mengatakan, penutupan perbatasan Rafah bisa dianggap sebagai kasus kemanusiaan dikarenakan sebanyak 30.000 orang yang akan melakukan perjalanan melalui perbatasan menjadi terhambat, seperti pasien medis, mahasiswa, dan orang-orang yang berada di luar Gaza.
Menyusul sejumlah besar warga Gaza yang akan bepergian, Kementerian mendesak Pemerintah Mesir untuk memperpanjang waktu pembukaan penyeberangan Rafah. Kementerian menambahkan bahwa dua hari tidak cukup untuk meredakan situasi bagi warga Gaza yang ingin bepergian, terutama setelah perbatasan yang telah ditutup dalam waktu yang lama.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Adapun begitu, pihak berwenang Mesir telah membuka penyeberangan selama tiga hari di Februari lalu.
Mesir telah mempertahankan blokade militer Israel di Jalur Gaza selama tiga tahun terakhir, sejak penggulingan Presiden Mesir terpilih secara demokrasi Muhammad Mursi pada 2013. (T/nrz/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza