Mesir Buka Perlintasan Rafah untuk Hari Kedua

Kairo, 5 Sya’ban 1437/12 Mei 2016 (MINA) – Pihak berwenang selama dua hari berturut-turut sejak (Rabu 11/5) telah  membuka pintu perlintasan di Rafah, di kawasan perbatasan Mesir dengan Jalur yang diblokade  Israel, kata Otoritas Palestina, Kamis. (12/5).

Dalam pernyataannya, Otoritas Penyeberangan Palestina itu mengatakan, mahasiswa, orang sakit dan orang Palestina bersama warga asing akan diizinkan untuk menyeberang.

Sebagaimana World Bulletin melaporkan, dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), sejak Rabu (11/5) Mesir membuka kembali perlintasan Rafah dengan Gaza untuk memberi warga Palestina dengan kriteria tertentu melewatinya.

Selama pembukaan perlintasan ini sejak Rabu sebanyak 433 warga Palestina telah meninggalkan wilayah di tepi pantai itu melalui terminal perbatasan Rafah, sementara sedikitnya 511 orang menyeberang ke wilayah Gaza.

Otoritas Penyeberangan Palestina mendesak Pemerintah Mesir untuk membuka perbatasan Rafah secara permanen.

Dipaparkan, sekitar 30.000 warga Gaza, termasuk 4.000 pasien medis sangat memerlukan menyeberangi perbatasan Rafah.

Sejak penggulingan Muhammad Mursi yang terpilih sebagai Presiden Mesir dalam kudeta militer tahun 2013, Mesir telah menutup perlintasan Rafah,  perbatasan negara itu dengan Jalur Gaza yang dikuasai faksi Hamask.

Sepanjang tahun 2015 lalu, Pemerintah Mesir hanya membuka penyeberangan Rafah selama 21 hari secara terbatas, demikian data yang dirilis Kementerian Dalam Negeri Palestina di Jalur Gaza.

Blokade Israel dan penutupan perlintasan Rafah menyebabkan telah menyebabkan akses ke dunia luar tertutup sehingga menimbulkan bencana kemanusiaan yang makin berat bagi sekitar 1,9 juta penduduk Gaza. (T/P002/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.