MESIR DAN LIBYA TOLAK KEHADIRAN TURKI DAN QATAR BICARAKAN LIBYA

Mesir Menolak Kehadiran Turki dan Qatar Pada Pertemuan Au Di Libya  (Foto : MEMO)
Menolak Kehadiran dan Qatar Pada Pertemuan Au Di Libya (Foto : MEMO)

Kairo, 8 Rabi’ul Akhir 1436/28 Januari 2015 (MINA) – Mesir dan Libya menolak kehadiran Turki dan Qatar   pada pertemuan International Contact Group, mengenai  Libya, diadakan Uni Afrika, yang dijadwalkan dilangsungkan Rabu (28/1) di kantor pusat uni di ibukota Ethiopia, Addis Ababa.

“Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, sangat menentang kehadiran Turki dan Qatar di  pertemuan International Contact Group dalam yang membahas krisis di Libya.Hubungan Mesir dan kedua negara itu memburuk setelah kudeta militer di Mesir.” Demikian Middle East Monitor (MEMO) seperti yang dikutip Mi’raj Islamic News Agemcy (MINA).

Meneteri Luar Negeri Libya, Mohhammed Al-Dairi, juga menyatakan menolak kehadiran Turki dan Qatar yang dituduhnya mendukung teroris di negaranya.

Menteri Luar Negeri Mesir mengatakan kepada Kepala Dewan Perdamaian dan Keamanan Uni Afrika, Ismail Al-Sharqawi, “tidak perlu” mengundang Doha dan Ankara dalam  pertemuan tersebut.

Penolakan Mesir ini terkait tak harmonisnya hubungan Mesir dengan kedua negara dimaksud menyusul penggulingan mantan Presiden Mesir, Muhammad Mursi pada Juli 2013.

“Mesir bisa memboikot pertemuan atau menurunkan tingkat keikutsertaan kurang dari menteri luar negeri” bilamana para pejabat Uni Afrika menolak keberatan Mesir itu,” demikian dilaporkan.

Uni Afrika telah mengirim utusan ke Kairo mengharapkan Menteri Luar Negeri Mesir tetap bisa hadir.

Sebelumnya Uni Afrika telah mengundang Qatar, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Turki dan Kuwait untuk mengikuti pertemuan membahas krisis di Libya yang makin meningkat.

Dalam perkembangan lainnya undangan menghadiri pertemuan itu, diperluas ke negara-negara tetangga Libya, yaitu Aljazair, Sudan, Tunisia, Chad, Niger ; berikutnya anggota-anggota  tetap Dewan Keamanan PBB ; serta negara-negara berpengaruh, seperti Jerman, Jepang, Italia, Spanyol,  Arab Saudi, Kuwait dan Uni Emirat Arab.

Pertemuan pendahuluan Uni Afrika di Addis Ababa telah memunculkan “variasi substansial antara Menteri-menteri Luar Negeri Afrika”, menurut sumber yang terlibat.

“Satu kelompok yang dipimpin Aljazair menolak intervensi militer internasional untuk menyelesaikan . Sementara dua negara lain sangat mendukung intervensi militer untuk mencegah meluasnya krisis ke negara-negara tetangga.”

Pembicaraan lainnya untuk mencapai solusi krisis Libya diadakan di Markas Besar PBB di Jenewa, Swiss.

Libya Rabu lalu menyatakan akan menunda partisipasinya dalam pembicaraan di Jenewa itu menyusul serangan militan yang berafiliasi dengan pemberontak Jenderal Khalifa Hafter pada kantor-kantor  pemerintah di Benghazi, di timur Libya. (T/P002/P2).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Wartawan: kurnia

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0