Amman, MINA – Pemerintah Yornadia dan Mesir resmi mengeluarkan pernyataan menolak tegas rencana yang disampaikan Presiden Amerika Serikat (AS) untuk merelokasi warga Gaza dari wilayahnya.
Al-Jazeera melaporkan, Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, menegaskan bahwa negaranya tidak akan menerima warga Palestina yang dipindahkan dari Gaza.
Ia menyatakan, “Yordania adalah untuk orang Yordania, dan Palestina adalah untuk orang Palestina.”
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Mesir juga menolak rencana tersebut, menegaskan bahwa mereka mendukung keteguhan rakyat Palestina untuk tetap berada di tanah mereka.
Baca Juga: Mufti Palestina Sheikh Ikrima Sabri Berkunjung ke Aljazair
Dalam pernyataannya, Pemerintah Mesir menolak segala bentuk pelanggaran terhadap hak-hak yang tidak dapat dicabut, termasuk melalui pemindahan paksa atau pengusiran.
Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, menegaskan bahwa rakyat Palestina tidak akan meninggalkan tanah mereka atau tempat-tempat suci mereka, dan tidak akan membiarkan terulangnya bencana tahun 1948 dan 1967.
Donald Trump baru-baru ini mengusulkan relokasi sekitar 1,5 juta warga Palestina dari Jalur Gaza ke Yordania dan Mesir sebagai solusi atas krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung.
Usulan relokasi tersebut menuai kritik dari berbagai pihak yang mengkhawatirkan potensi destabilisasi regional dan dampaknya terhadap rakyat Palestina. []
Baca Juga: Kematian Misterius 17 Warga Kashmir, Otoritas Tetapkan Karantina
Mi’raj News Agency (MINA)