Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mesir Desak Israel Mundur dari Lima Pos Terdepan yang Diduduki di Lebanon Selatan

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - 2 menit yang lalu

2 menit yang lalu

0 Views

Ilustrasi: bendera Mesir. (Foto: Press TV)

Kairo, MINA – Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly pada Ahad (2/11) mendesak Israel untuk mundur dari lima pos perbatasan yang diduduki di Lebanon selatan.

“Kami mendukung upaya Lebanon untuk mempertahankan kedaulatannya,” ujar Madbouly dalam konferensi pers bersama di Kairo bersama mitranya dari Lebanon, Nawaf Salam. Anadolu melaporkan.

“Kami mengutuk keras serangan dan pelanggaran Israel di Lebanon selatan,” kata Madbouly , seraya mendesak Israel untuk mundur dari pos-pos Lebanon yang didudukinya di selatan.

Israel telah menduduki lima bukit di Lebanon selatan sejak perang terakhirnya di negara itu, yang terjadi antara Oktober 2023 dan November 2024.

Baca Juga: MAPIM Kecam Keras Pembunuhan Kejam RSF di Al-Fasher Sudan

Mengenai hubungan Mesir-Lebanon, Madbouly mengatakan beberapa nota kesepahaman telah ditandatangani antara Kairo dan Beirut di berbagai sektor.

Ia mencatat bahwa kedua belah pihak sepakat untuk segera menindaklanjuti implementasi perjanjian yang telah ditandatangani, khususnya yang berkaitan dengan kerja sama ekonomi.

Lebanon, tambahnya, sedang menderita kesulitan ekonomi yang parah, diperparah oleh konsekuensi perang Israel baru-baru ini.

Madbouly menyatakan nilai tukar perdagangan antara Mesir dan Lebanon mencapai sekitar $1 miliar pada tahun 2024, dan menyatakan keyakinannya bahwa angka tersebut dapat dengan mudah digandakan.

Baca Juga: Riyadh dan Madinah Masuk Daftar Jaringan Kota Kreatif UNESCO

Ia menekankan komitmen Mesir untuk mendukung upaya rekonstruksi Lebanon, seraya menambahkan perusahaan-perusahaan Mesir sepenuhnya siap untuk berpartisipasi dan membantu.

Perdana Menteri Mesir mengatakan ia berencana mengunjungi Beirut pada bulan Desember untuk membahas penguatan hubungan bilateral.

Perdana Menteri Lebanon, di sisi lain, menyambut baik kunjungan Madbouly yang akan datang. Kunjungannya Salam saat ini ke Kairo termasuk sesi ke-10 Komite Tinggi Gabungan Mesir-Lebanon.

Ia mengatakan sesi tersebut “bukan sekadar pertemuan protokol, tetapi bagian dari jalur kerja sama utama antara kedua negara,” yang mencakup sektor-sektor seperti energi, air, penelitian ilmiah, kesehatan, pertanian, lingkungan, teknologi, transportasi, dan pembangunan, dengan beberapa nota kesepahaman yang telah ditandatangani.

Baca Juga: Warga Gaza Kirimkan Pesan Solidaritas untuk Rakyat Sudan

Salam tiba di Kairo pada Sabtu malam, menghadiri upacara pembukaan Grand Museum Mesir, dan memimpin delegasi Lebanon ke pertemuan komite gabungan.

Menurut Kementerian Luar Negeri Mesir, Salam juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Badr Abdelatty untuk membahas langkah-langkah peningkatan kerja sama kedua negara. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Delegasi IMC Sukabumi Raih Juara II Debat Bahasa Arab Asia 2025 di Oman

Rekomendasi untuk Anda