Rafah, MINA – Tim teknik Mesir telah memulai pembangunan baru di kota Rafah dekat perbatasan dengan Jalur Gaza yang diduga bertujuan membangun zona penyanggah, memicu kekhawatiran akan adanya pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza jika serangan Israel meluas di Rafah.
Dikutip dari The New Arab pada Sabtu (17/2), pembangunan di kawasan sisi Mesir itu seiring dengan rencana serangan darat Isrel di Rafah sisi Gaza.
Baik sisi Mesir maupun sisi Gaza disebut Kota Rafah, dipisahkan oleh penyeberangan Rafah di mana bantuan dan orang-orang mengalir ke Gaza, tetapi saat ini ditutup.
Klaim ini pertama kali dibuat oleh Yayasan Hak Asasi Manusia Sinai, yang menerbitkan gambar pada hari Senin (12/2) yang menunjukkan truk konstruksi dan derek bekerja di daerah tersebut dan ada gambar penghalang beton.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, Sinai Foundation menyebut pekerjaan konstruksi tersebut dimaksudkan untuk menciptakan kawasan aman jika terjadi eksodus massal warga Palestina ke Mesir.
Berdasarkan citra satelit yang diperoleh oleh The New Arab pada 14 Februari 2024, di area yang sebelumnya belum dibangun, tepat di perbatasan dengan Gaza ada aktivitas pembangunan.
Pekerjaan di sana dimulai antara tanggal 4 hingga 9 Februari 2024.
Pada tanggal 14 Februari, pekerjaan tanah mencakup luas permukaan sekitar 4 km2. Dalam peta yang disediakan Sinai Foundation, pengerjaan direncanakan mencakup total luas permukaan sekitar 20 km2.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Sumber-sumber di Sinai utara yang berbicara kepada The New Arab, membenarkan klaim Sinai Foundation bahwa pekerjaan tersebut dilakukan oleh kontraktor yang dekat dengan pemerintah Mesir – Abnaa Sinai milik Ibrahim al-Argany, ditugaskan oleh tentara.
Perusahaan konstruksi tersebut telah membersihkan rumah-rumah penduduk lokal Sinai di Rafah yang telah dibongkar yang menjadi pengungsi selama operasi anti-ISIS di negara tersebut.
Gambar dan klaim tersebut juga dikonfirmasi oleh kantor berita dan media Barat, termasuk Reuters dan Wall Street Journal, tetapi video yang dipublikasikan oleh yayasan tersebut tidak dapat dikonfirmasi secara keseluruhan. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza