Kairo, 11 Ramadhan 1436/28 Juni 2015 (MINA) – Mesir mengecam laporan Amerika Serikat yang mengkritik catatan Hak Asasi Manusia Mesir, dengan mengatakan laporan tersebut adalah “informasi yang salah dan berlebihan”.
Dalam laporan tahunan HAM, Kamis lalu, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan, Kairo menghalagi kebebasan dan keterbukaan pers dan hak bersuara masyarakat sipil, dengan menjatuhkan hukuman penjara pada wartawan, para blogger dan pengkritik yang beraksi tidak dengan kekerasan.
Laporan itu mengatakan, Pemerintah Mesir sering melancarkan tindakan kekerasan yang berlebihan untuk membubarkan demonstrasi damai dan non-damai. Demikian Middle East Monitor (Memo) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
Laporan tersebut juga menyoroti penangkapan ribuan pengunjuk rasa selama demonstrasi anti-pemerintah.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Menghadapi laporan Amerika Serikat, negara adi kuasa yang selama ini dekat dengan Mesir, Kementerian Luar Negeri Mesir Jumat (26/6), mengatakan, laporan itu berdasarkan “informasi yang didapat dari LSM yang tidak memiliki kredibilitas dan akurasi”.
“Laporan itu masih jauh dari akurat dan kredibel,” kata Kemenlu Mesir.
Selanjutnya Kemenlu mengatakan, laporan tersebut gagal untuk menyoroti upaya pemerintah Mesir guna meningkatkan status HAM dan kondisi pekerjaan, pemberdayaan perempuan dan memerangi kemiskinan.
Sementara itu Komite untuk Melindungi Wartawan (CPJ) mengatakan, dalam sebuah laporan yang dirilis Kamis, pihak berwenang Mesir menahan 18 para wartawan di balik jeruji besi, itu merupakan jumlah tertinggi di negara Arab sejak tahun 1990, tahun dimulainya pendataan ini.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mesir telah mengalami pergolakan kekacauan sejak militer menggulingkan Presiden terpilih Muhammad Mursi dalam kudeta 2013.
Sejak penggulingan Mursi, Pemerintah Mesir telah melakukan tindakan keras tanpa henti terutama ditujukan kepada pendukung presiden terguling, sehingga ratusan warga sipil tewas dan ribuan lainnya di tahan di balik jeruji besi. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon