Kairo, MINA – Pemerintah Mesir mengecam pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam wawancaranya dengan media Amerika, yang dinilai mengandung tuduhan tidak berdasar serta pernyataan menyesatkan mengenai peran Mesir dalam konflik di Gaza.
Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Mesir, dilaporkan WAFA, Senin (10/2) pemerintah Kairo menegaskan, sejak awal agresi Israel ke Gaza, Mesir telah berperan aktif dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan mendesak kepada rakyat Palestina.
Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah mengirimkan lebih dari 5.000 truk bantuan kemanusiaan ke Gaza sejak gencatan senjata, serta memfasilitasi evakuasi korban luka dan warga negara berkewarganegaraan ganda.
Mesir menilai pernyataan Netanyahu bertujuan untuk menutupi pelanggaran berat yang dilakukan Israel terhadap warga sipil Palestina.
Baca Juga: Alasan Keamanan PBB Kurangi Staf di Gaza
Pemerintah Mesir menyoroti penghancuran fasilitas strategis di Gaza, termasuk rumah sakit, institusi pendidikan, pembangkit listrik, dan sumber air minum, serta penggunaan blokade dan kelaparan sebagai senjata terhadap warga sipil.
Selain itu, Mesir menegaskan penolakan penuh terhadap segala bentuk wacana yang mengarah pada pemindahan paksa warga Palestina ke Mesir, Yordania, atau Arab Saudi.
Pemerintah Mesir menegaskan solidaritasnya dengan rakyat Palestina di Gaza yang tetap bertahan di tanah mereka meskipun menghadapi penderitaan luar biasa, dalam perjuangan membela hak-hak mereka yang sah.
Mesir juga kembali menegaskan komitmennya terhadap prinsip-prinsip dasar Mesir dan dunia Arab, yang menegaskan hak rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka dengan perbatasan sebelum 4 Juni 1967, serta menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.[]
Baca Juga: Diserang Yaman, Penerbangan di Bandara Ben Gurion Terhenti
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Paus Fransiskus Serukan Diakhirinya Pengeboman di Gaza