Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MESIR LARANG JURNALIS TERKEMUKA BEPERGIAN KE LUAR NEGERI

Rudi Hendrik - Selasa, 27 Mei 2014 - 01:13 WIB

Selasa, 27 Mei 2014 - 01:13 WIB

519 Views

fahmi-huwaidiKairo, 26 Rajab 1435/25 Mei 2014 (MINA) – Pihak berwenang bandara Mesir melarang kolumnis terkemuka Fahmi Huwaidi bepergian ke ibukota Spanyol Madrid.

Menurut sumber-sumber keamanan, Huwaidi dijadwalkan terbang ke Madrid melalui EgyptAir, tapi dilarang setelah pihak berwenang bandara menemukan namanya termasuk dalam daftar larangan terbang, media pemantau Timteng Middle East Monitor (MEMO) melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Menurut laporan media, Huwaidi diizinkan kembali ke rumah dan tidak ada tindakan lebih lanjut yang diambil terhadap dirinya.

MEMO secara rutin mempublikasikan artikel dan blog yang ditulis Huwaidi di media-media Arab, kolumnis ini sering menulis mengenai pergolakan yang terjadi dalam negaranya.

Baca Juga: Dua Tentara Cadangan Israel Ditangkap Atas Dugaan ‘Mata-Mata Iran’

Mesir berulang kali melakukan pembatasan ketat terhadap “para  pemburu berita” di tengah kondisi panas perpolitikan menjelang pemilihan umum presiden 2014 yang diabentuk setelah penggulingan presiden demokrasi pertama Mesir Muhamad Mursi pada Juli 2013.

Menteri pertahanan yang kini menjadi calon presiden Abdul Fattah Al-Sisi mengumumkan penggulingan Mursi menyusul protes rakyat Mesir yang tidak setuju dengan gaya kepemimpinan Mursi.

Sejak digulingkan, Mursi ditahan militer di tempat yang tidak diketahui, namun beberapa bulan setelahnya, ia dipindahkan ke penjara umum setelah protes tanpa henti warga adihampir seluruh kegubernuran di Mesir menolak penggulingan Mursi dan menuntut pembebasannya.

Pemerintah interim yang dibangun setelah Mursi ditahan melakukan pemabatasan peliputan demo pro Mursi dan mengganggap mereka  mendukung “kegiatan teroris”, termasuk kantor berita Al Jazeera berbahasa Arab yang ada di Kairo.

Baca Juga: POPULER MINA] Trump Usul Relokasi Warga Gaza ke Indonesia dan Pertukaran Sandera

Tidak hanya itu, beberaapa jurnalis asing dari Al-Jazeera dan media-media lain ikut ditahan karena dianggap mendukung Mursi.(T/P03/R2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Turkish Airlines Kembali Terbang ke Suriah setelah 11 Tahun

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Palestina
Palestina
Dunia Islam
Dunia Islam
Palestina