Kairo, MINA – Mesir sedang menyelesaikan pengaturan untuk mulai memasok gas ke Lebanon, segera di bawah rencana untuk membantu meringankan krisis listrik Lebanon, menteri energi kedua negara mengatakan setelah pertemuan hari Selasa (5/10).
Berdasarkan kesepakatan yang diumumkan bulan lalu, Mesir akan memasok gas alam ke Lebanon melalui pipa yang melewati Yordania dan Suriah untuk membantu meningkatkan output listrik Lebanon.
Kesepakatan yang disetujui oleh keempat negara itu adalah bagian dari rencana yang didukung Amerika Serikat untuk mengatasi kekurangan listrik Lebanon, The New Arab melaporkannya.
Menteri Energi Lebanon Walid Fayad mengatakan pada Selasa, Mesir dapat menyediakan lebih banyak gas daripada yang diperkirakan semula jika perlu, tetapi ia tidak memberikan rincian.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Mesir menawarkan … membantu di sektor energi melalui kemungkinan menawarkan jumlah tambahan gas,” kata Fayad pada konferensi pers bersama dengan Menteri Perminyakan Mesir Tarek El Molla di Kairo setelah pertemuan mereka.
“Kami akan berdiskusi lagi tentang ini,” kata Fayad tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Molla mengatakan bahwa kedua negara menyepakati peta jalan untuk pasokan gas.
“Insya Allah, kami dapat menyelesaikan langkah-langkah yang terkait dengan kesepakatan itu dalam beberapa pekan mendatang,” kata Molla, tetapi tidak mengatakan kapan pasokan akan dimulai.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Kehidupan di Lebanon telah dilumpuhkan oleh krisis yang semakin dalam karena pasokan bahan bakar impor telah mengering. Ini adalah bagian dari krisis keuangan yang lebih luas yang telah menenggelamkan mata uang Lebanon sebesar 90% sejak 2019.
Rencana energi, bagaimanapun, diperumit oleh sanksi AS terhadap rezim Suriah Bashar Al-Assad. Para pejabat Lebanon telah meminta Washington untuk memberikan pengecualian.
Damaskus telah mengatakan siap untuk bekerja sama. (T/RI-1/R1)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Mi’raj News Agency (MINA)