Kairo, 2 Ramadhan 1436/19 Juni 2016 (MINA) – Direktur Akademi Riset Mesir, Dr. Mahmud Saqr mengumumkan pembentukan tim spesialis untuk mempelajari kemungkinan integrasi SIM card telepon genggam dengan sidik jari dan identitas pengguna.
Tim tersebut beranggotakan pakar dari Kementerian Dalam Negeri dan Kementrian Telekomunikasi Mesir, demikian Harian Al-Ahram melaporkan sebagaimana dikutip Atdik KBRI Kairo dan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat (19/6).
Integrasi SIM Card dengan sidik jari pengguna dilakukan untuk memberantas mafia SIM Card, teroris, penculik dan berbagai aksi kejahatan yang dilakukan dengan memanfaatkan SIM card tanpa identitas.
Sebelumnya, Rida Zakaria, seorang insinyur di salah satu perusahaan telekomunikasi Mesir sudah membuat perangkat integrasi SIM card-sidik jari tersebut. Pembuatan dan proses simulasi perangkat tersebut diselesaikan Zakaria hanya dalam waktu enam bulan.
Baca Juga: Ratusan Pemukim Ilegal Israel Serbu Masjid Al-Aqsa di Hari Kedua Paskah Yahudi
Sesuai percobaan Zakaria, pembelian kartu perdana telepon seharusnya menggunakan sidik jari, bukan dengan kartu atau paspor seperti yang berlaku selama ini.
Dengan penggunaan sidik jari, pemalsuan dan pencurian data dapat dicegah sehingga keamanan telekomunikasi lebih terjamin. (T/R05/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah Turkiye dan Mesir, Prabowo Lanjutkan Kunjungan ke Qatar