Sinai, 11 Syawal 1436/27 Juli 2015 (MINA) – Mesir memperpanjang keadaan darurat di bagian Semenanjung Sinai selama tiga bulan, setelah bom pinggir jalan melukai 18 polisi pada Ahad (26/7) di wilayah yang dilanda pergolakan itu.
Menurut pejabat keamanan, serangan itu terjadi di dekat El-Arish, ibukota Provinsi Sinai Utara, di mana tentara berperang melawan kelompok pendukung Islamic State (ISIS/Daesh), Arab News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pejabat Departemen Kesehatan Tarek Khater mengatakan, para polisi yang cedera berada dalam kondisi stabil di rumah sakit militer di kota tersebut.
Pasukan keamanan Mesir berada di bawah serangan yang sering terjadi di Sinai Utara sejak militer menggulingkan Presiden Muhammad Mursi pada Juli 2013.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Perdana Menteri Ibrahim Mahlab mengatakan, Sabtu (25/7), perpanjangan keadaan darurat untuk ketiga kalinya diperlukan karena situasi keamanan yang berbahaya.
Di wilayah ini berdiam kelompok bersenjata yang menamakan dirinya “Sinai State” yang pada bulan November tahun lalu berjanji setia kepada ISIS yang ada di Suriah dan Irak.
Ratusan polisi Mesir dan tentara telah tewas dalam serangan kelompok. Militer mengatakan telah menewaskan lebih dari 1.000 militan di Sinai. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza