Kairo, 7 Sya’ban 1434/16 Juni 2013 (MINA) – Presiden Mesir Muhammad Mursi, telah mengumumkan bahwa Mesir telah memutus hubungan diplomatik dengan Suriah dan telah memerintahkan Kedutaan Besar Suriah di Kairo agar ditutup.
Mursi mengatakan pada ribuan pendukungnya pada hari Sabtu bahwa pemerintah juga menarik kedutaann Mesir dari Damaskus.
Seperti dikutip dari situs Aljazeera oleh Kantor Berita Mi’raj News Agency, Mursi juga menyerukan kelompok bersenjata Hizbullah Libanon untuk meninggalkan Suriah, dimana kelompok itu telah berjuang bersama pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad terhadap pasukan pejuang.
Baca Juga: Warga Palestina Mulai Kembali ke Yarmouk Suriah
“Kami berdiri melawan Hizbullah dalam agresi terhadap rakyat Suriah,” kata Mursi. “Hizbullah harus meninggalkan Suriah – ini adalah kata-kata yang serius, tak ada lagiruang atau tempat untuk Hizbullah di Suriah..”
Presiden Mesir juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menerapkan zona larangan terbang di atas Suriah, dimana PBB mengatakan bahwa lebih dari 93.000 orang telah tewas sejak pemberontakan rakyat meningkat menjadi perang saudara lebih dari dua tahun yang lalu.
Aksi yang Mursi tujukan pada Sabtu diserukan oleh para pendukungnya yang setia kepada presiden Mesir untuk menunjukkan solidaritas pada rakyat Suriah. Namun, Mursi juga menggunakan kesempatan itu untuk memperingatkan lawan-lawannya di Mesir tentang adanya penggunaan kekerasan dalam protes massa yang rencananya akan dilaksanakan pada 30 Juni nanti.
Mursi menegaskan bahwa aksi protes yang direncanakan akan dilakukan pada akhir bulan ini digawangi oleh rezim Hosni Mubarak yang tidak terima saat Mubarak digulingkan pada Januari 2011. (T/P05/R2).
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata