Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mesir, Qatar, Turki, dan AS Teken Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 27 detik yang lalu

27 detik yang lalu

0 Views

Kairo, MINA – Empat negara, yakni Mesir, Qatar, Turki, dan Amerika Serikat, resmi menandatangani dokumen kesepakatan gencatan senjata komprehensif di Jalur Gaza dalam pertemuan puncak internasional yang digelar di resort Laut Merah, Sharm el-Sheikh, Mesir, Senin (13/10).

Pertemuan yang dipimpin langsung oleh Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi itu dihadiri lebih dari 20 pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Kesepakatan ini menandai langkah diplomatik paling signifikan sejak perang Gaza meletus pada Oktober 2023.

Presiden El-Sisi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada para mitra yang turut berperan aktif mewujudkan perdamaian. Ia menegaskan, Mesir akan terus menjadi mediator yang menjembatani langkah-langkah lanjutan menuju rekonstruksi Gaza.

Baca Juga: Menlu Muttaqi: Afghanistan Baik dengan Semua Negara Tetangga, Kecuali Satu

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada mitra kami, AS, Turki, dan Qatar atas upaya mereka yang berdedikasi. Gencatan senjata di Gaza memberikan kesempatan terakhir bagi perdamaian,” ujar El-Sisi.

Presiden AS Donald Trump menyebut kesepakatan itu sebagai “awal baru bagi Timur Tengah”. Dalam pidatonya, Trump menyatakan bahwa dokumen gencatan senjata akan segera diberlakukan dan menjadi dasar pengakhiran perang Gaza secara menyeluruh.

“Ini adalah hari yang luar biasa bagi dunia, dan bagi Timur Tengah. Dokumen ini akan menguraikan aturan, regulasi, serta langkah-langkah implementasi untuk memastikan perdamaian berjalan efektif,” kata Trump di hadapan para pemimpin dunia.

Isi perjanjian yang dilaporkan oleh Middle Eyes East menyebutkan enam poin utama, antara lain penghentian total operasi militer Israel di Gaza, penarikan pasukan IDF ke garis yang disepakati, dan pembebasan seluruh sandera Israel oleh Hamas dalam waktu 72 jam setelah penarikan.

Baca Juga: Serangan Udara Israel Tewaskan Satu Orang di Lebanon Selatan

Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan sejumlah tahanan Palestina. Mekanisme pertukaran ini akan difasilitasi oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dan para mediator regional.

Selain itu, kesepakatan juga menegaskan pembentukan gugus tugas internasional yang terdiri dari perwakilan Mesir, Qatar, Turki, Amerika Serikat, dan beberapa negara lain untuk memantau pelaksanaan gencatan senjata dan menyalurkan bantuan kemanusiaan secara penuh. Dalam tahap berikutnya, Mesir akan menggelar konferensi internasional untuk rekonstruksi dan pemulihan Gaza.

Pertemuan puncak Sharm el-Sheikh turut dihadiri 27 kepala negara dan pimpinan organisasi internasional, termasuk Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, dan Sekjen Liga Arab Ahmed Aboul Gheit.

Keterlibatan luas ini mencerminkan konsensus global bahwa perdamaian dan stabilitas di Gaza merupakan langkah penting menuju keamanan jangka panjang di kawasan Timur Tengah. []

Baca Juga: Tiga Diplomat Qatar Tewas dalam Kecelakaan Mobil di Sharm El-Sheikh

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

No data was found