Kairo, MINA – Mesir menyerukan pengurangan ketegangan di Laut Merah, dan menyatakan keprihatinan mendalam menyusul meningkatnya operasi militer di daerah tersebut. Demikian dikutip dari Memo, Sabtu, (13/1).
Hal tersebut disampaikan Kementerian Luar Negeri Mesir beberapa jam setelah serangan AS-Inggris terhadap basis Houthi di Yaman.
Dalam pernyataan yang sama, Mesir menyatakan, “Keprihatinan mendalam atas meningkatnya operasi militer di wilayah Laut Merah dan serangan udara yang diarahkan ke sejumlah wilayah di Yaman.”
Pernyataan tersebut menyerukan perlunya menyatukan upaya internasional dan regional untuk mengurangi ketegangan dan ketidakstabilan di kawasan, termasuk keamanan navigasi di Laut Merah.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
“Perkembangan berbahaya dan meningkat yang terjadi di wilayah selatan Laut Merah dan Yaman merupakan indikasi jelas dari apa yang telah berulang kali kami peringatkan mengenai bahaya perluasan konflik di wilayah tersebut sebagai akibat dari serangan Israel yang terus berlanjut di wilayah Jalur Gaza,” bunyi pernyataan.
Pernyataan tersebut menekankan gencatan senjata komprehensif dan diakhirinya perang yang sedang berlangsung terhadap warga sipil Palestina tidak dapat dihindari, untuk menyelamatkan kawasan ini dari faktor ketidakstabilan, konflik, dan ancaman lebih lanjut terhadap perdamaian dan keamanan internasional.
Gedung Putih mengumumkan saat fajar pada Jum’at, dalam pernyataan bersama dengan sepuluh negara, bahwa serangan tersebut sebagai respons terhadap serangan Houthi yang ilegal, berbahaya, dan mengganggu stabilitas terhadap kapal-kapal, termasuk kapal komersial, yang transit di Laut Merah.”
Sementara Houthi mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Dewan Politik kelompok tersebut (otoritas politik tertinggi), yang diterbitkan oleh Kantor Berita Saba milik kelompok tersebut, bahwa semua kepentingan AS-Inggris telah menjadi “target sah” bagi pasukan mereka, sebagai tanggapan atas tindakan “langsung dan tidak langsung” mereka menyatakan agresi terhadap Yaman.
Baca Juga: Hujan Deras Rusak Tenda-Tenda Pengungsi di Gaza
Dalam “solidaritas dengan Jalur Gaza,” yang telah menderita akibat serangan pendudukan Israel dengan dukungan AS sejak 7 Oktober, Houthi menggunakan rudal dan drone untuk menargetkan kapal kargo di Laut Merah yang dimiliki atau dioperasikan oleh perusahaan Israel atau mengangkut barang ke dan dari Israel. (T/B03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Abu Obaida: Sandera Perempuan di Gaza Tewas oleh Serangan Israel