Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MESIR TAHAN EMPAT WARTAWAN AL-JAZEERA

Admin - Senin, 30 Desember 2013 - 10:37 WIB

Senin, 30 Desember 2013 - 10:37 WIB

313 Views ㅤ

 

Kairo, 27 Shafar 1435/30 Desember 2013 (MINA) – Pasukan keamanan Mesir pada  Ahad malam (29/12) menahan empat wartawan Al-Jazeera berbahasa Inggris saat  bertugas di Kairo.

Koresponden Peter Greste, produser Muhamad Fahmy dan Baher Muhamad serta kameramen Muhamad Fawzy adalah para reporter Al-Jazeera yang sedang bertugas dan kemudian ditahan.

 Greste adalah jurnalis veteran yang sebelumnya bekerja untuk Reuters, CNN dan BBC selama dua dekade terakhir, Al-Jazeera yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA) melaporkan.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

Terkait dengan penahanan itu, Kementerian Dalam Negeri Mesir  menuduh para  wartawan mengadakan pertemuan ilegal dengan Ikhwanul Muslimin, yang diklaim sebagai “kelompok teroris” pekan lalu.

Mesir memberlakukan tindakan keras terhadap gerakan Islam terbesar di sana sejak militer menggulingkan Presiden Muhammad Mursi pada 3 Juli 2013.  Kondisi Ikhwanul Muslimin yang kini tidak diberi suara dalam perpolitikan, mengembalikan mereka seperti kehidupan di era Mubarak dulu.

Sejak  kudeta, lebih dari 1.000 pengunjuk  rasa pendukung Mursi  meninggal dalam bentrokan dengan pasukan keamanan, dan ribuan pendukung Ikhwanul Muslimin ditahan, termasuk sebagian besar pemimpinnya.

Kelompok hak asasi manusia  mengatakan, kondisi para jurnalis yang bertugas di Mesir menjadi lebih sulit sejak Mursi dikudeta.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) mengatakan pada Senin (30/12) bahwa Mesir, Suriah dan Irak telah menjadi negara yang paling berbahaya bagi wartawan untuk bekerja. Dalam laporan khusus yang dikeluarkan organisasi berbasis di New York itu mengatakan kondisi di negara-negara tersebut memburuk secara dramatis.

“Di tengah polarisasi politik yang kaku dan kekerasan jalanan, hal-hal memburuk terjadi bagi para jurnalis di Mesir, di mana enam wartawan tewas  ketika melakukan pekerjaan mereka pada 2013.”

Al Jazeera menuntut pembebasan segera para wartawan mereka, tutup media itu.(T/P09/P03)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

 

 

 

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Rekomendasi untuk Anda