Kairo, MINA – Setidaknya enam aktivis ditangkap di Mesir dalam gelombang penangkapan yang diadakan bertepatan dengan hari penggulingan Presiden Housni Mubarak pada tahun 2011 dan kunjungan Presiden Perancis Emmanuel Macron, seorang pengacara Hak Asasi mengatakan, Rabu (30/1).
Mantan Juru Bicara Gerakan Demokrasi Sipil Yehia Hussein Abdel Hady, sebuah koalisi partai-partai politik sekuler, termasuk di antara mereka yang ditangkap, Senin (28/1), kata pengacara Hak Asasi Manusia Negad Borai, demikian The New Arab melaporkan yang dikutip MINA.
Borai mengatakan, lima aktivis lainnya ditahan setelah mereka menghadiri upacara untuk memperingati pemberontakan yang menggulingkan Presiden Housni Mubarak yang diktatur.
Kelimanya adalah anggota Partai Karama atau Martabat yang didirikan oleh Pemimpin Oposisi Hamdeen Sabahi, satu-satunya kandidat yang mencalonkan diri melawan Presiden Abdel Fattah Al Sissi dalam pemilihan presiden 2014. Sissi memenangkan peilihan itu tapi kemudian ia dikudeta oleh militer.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Menurut Borai, keberadaan enam aktivis masih belum diketahui. Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mesir, kementerian yang mengawasi polisi, tidak menanggapi panggilan telepon dan pesan yang meminta komentar.
Tidak jelas apakah para aktivis itu ada di antara 54 orang yang menurut pihak berwenang pada hari Selasa (22/1) ditahan karena merencanakan untuk menimbulkan kekacauan pada hari peringatan pemberontakan.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan orang-orang itu kebanyakan dari mereka yang diduga anggota kelompok Ikhwanul Muslimin (IM), organisasi pendukung pendukung Presiden Sisi yang kemudian dikudeta militer, IM telah dinyatakan sebagai organisasi terlarang.
Negad Borai, aktifis HAM, mengatakan Mereka ditangkap selama beberapa pekan terakhir di berbagai lokasi.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Menurutnya, pihak berwenang melancarkan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat dalam beberapa tahun terakhir, membalikkan kebebasan yang dimenangkan dalam pemberontakan rakyat yang menggulingkan otokrat Housni Mubarak. (T/Gun/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa