Riyadh, MINA – Mesir diperkirakan terus meningkatkan upayanya untuk mencegah krisis ekonomi setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Delapan puluh persen impor gandum Mesir berasal dari Ukraina dan Rusia, yang telah mendorong harga pangan naik di negara tersebut. Dikutip dari MEMO, Rabu (18/5).
Mesir baru-baru ini beralih ke IMF untuk pinjaman ketiga dalam enam tahun, sementara sepertiga penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.
Pasukan keamanan Mesir telah setuju bahwa pemerintah tidak boleh membuat keputusan yang tidak diperhitungkan karena dapat menyebabkan pemberontakan di jalanan.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Badan Intelijen Umum dan Keamanan Nasional telah menyebutkan, kondisi saat ini sebagai berbahaya dan tidak stabil.
Presiden Abdel Fattah Al-Sisi telah menyerukan dialog politik nasional. Untuk pertama kalinya sejak 2014, Presiden Mesir menyerukan dialog politik di antara partai-partai politik negara itu yang mencakup anggota oposisi, tetapi bukan Ikhwanul Muslimin. (T/Hju/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata