Kairo, 26 Rajab 1435/25 Mei 2014 (MINA) – Kementerian Tinggi Pendidikan Mesir berencana akan menutup asrama Universitas yang diyakini sebagai tempat mengorganisir aksi protes mahasiswa.
Rencana untuk menutup asrama dalam jangka panjang, sebagai tindakan untuk menghilangkan aktivis anti kudeta oleh mahasiswa di kampus. Middle East Monitor (MEMO) melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dewan Universitas Kairo memutuskan, akan memberlakukan peraturan baru pada mahasiswa yang berada di kampus, serta menaikkan tarif biaya konsumsi dan akomodasi, Jumat (23/5).
Menteri Tinggi Pendidikan dan Riset Ilmiah Wael Al-Degwy dia membantah laporan tersebut. Namun, ia mengakui adanya rencana untuk memisahkan asrama dari kampus dan mengubah tarif biaya akomodasi baru pada mahasiswa.
Baca Juga: Dua Tentara Cadangan Israel Ditangkap Atas Dugaan ‘Mata-Mata Iran’
Seorang mahasiswa di Universitas Al-Azhar Ahmad Muhamad mengatakan, “Manajer asrama memberitahukan bahwa mereka akan meminta bayaran 300 pound Mesir (sekitar 500 ribu rupiah) per masa akademis dan meminta untuk mencari tempat tinggal alternatif di luar kampus.”
“Keputusan ini mengakibatkan peningkatan biaya sewa disekitar perguruan tinggi dan akan menyulitkan bagi mahasiswa yang kurang mampu,” tambahnya.
Ahmad menegaskan, “kondisi hidup di dalam asrama mengerikan, karena tidak ada renovasi yang dilakukan untuk waktu yang lama. Siswa sering menderita keracunan makanan akibat rendahnya kualitas makanan yang disediakan oleh pihak Universitas.”
“Namun, setiap keputusan untuk mengevakuasi asrama akan dipenuhi keributan mahasiswa,” kata Ahmad. (T/Fauziah)
Baca Juga: POPULER MINA] Trump Usul Relokasi Warga Gaza ke Indonesia dan Pertukaran Sandera
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
https://www.middleeastmonitor.com/news/africa/11670-egypt-to-close-university-dors-in-a-bid-to-quell-student-protests
Baca Juga: Turkish Airlines Kembali Terbang ke Suriah setelah 11 Tahun