Gaza, 9 Syawal 1434/16 Agustus 2013 (MINA) – Mesir menutup perbatasan Rafah tanpa batas waktu menyusul pembubaran paksa mematikan terhadap demonstran pendukung presiden Mesir terguling Muhammad Mursi Rabu lalu.
Direktur Jenderal Administrasi Umum Pelintasan Perbatasan di Jalur Gaza, Maher Abu Sabha mengatakan, pihak Mesir memberitahu dirinya bahwa penyeberangan akan ditutup di kedua arah karena kondisi keamanan yang serius di negara itu.
“Pihak Mesir memberitahu kami penyeberangan akan ditutup di kedua arah karena kondisi keamanan yang serius di Mesir,” kata Abu Sabha seperti dikutip Kantor Berita berbasis di Gaza AlRay yang dipantau Mi’raj News Agency (MINA), Jumat (16/8).
Abu Sabha menyatakan bahwa Pemerintah Sementara Mesir tidak memberikan tanda-tanda mengenai pembukaan kembali perbatasan Rafah yang menjadi satu-satunya pintu perbatasan yang menghubungkan warga Gaza dengan dunia luar.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Akibat blokade Israel dari darat, laut, dan udara, terminal Rafah merupakan satu-satunya perbatasan yang sebagian besar 1,7 juta warga Gaza dapat menggunakannya untuk meninggalkan wilayah tersebut.
Perbatasan Rafah adalah satu-satunya pintu penyeberangan melalui darat yang tidak dikontrol oleh Israel.
Namun, perbatasan Rafah hanya menjadi jalur perlintasan orang untuk keluar masuk Gaza-Mesir.
Sebelumnya, pihak berwenang Mesir menutup penyeberangan pada bulan lalu menyusul serangan terhadap pasukan keamanan Mesir di Sinai utara, menewaskan sedikitnya satu tentara Mesir.
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina
Pemerintah Mesir membuka kembali perbatasan Rafah pada Senin (12/8) setelah ditutup pada Kamis (8/8) selama empat hari berturut-turut menjelang perayaan Idul Fitri 1434.
Situasi Mesir semakin memburuk menyusul pasukan keamanan Mesir meluncurkan sebuah serangan pagi untuk membersihkan dua lokasi utama aksi demonstrasi dari pendukung mantan presiden Muhammad Mursi pada (Rabu 14/8). Setidaknya 2600 orang tewas, menurut sumber-sumber medis lokal.
Kondisi kekacauan Mesir terus menelan korban terutama di Kairo, di mana pusat konsentrasi demonstran pro-Mursi yang telah berkemah selama berpekan-pekan. Ada laporan kekerasan menyebar ke kota-kota lain di seluruh negera Mesir. (T/P02/R2).
Baca Juga: Abu Ubaidah: Tentara Penjajah Sengaja Bombardir Lokasi Sandera di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”