Gaza, MINA – Mesir, Yordania, dan Uni Emirat Arab (UEA) melakukan operasi pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza pada Rabu (30/7), di tengah krisis kelaparan parah dan genosida yang dilakukan Israel terhadap warga sipil di wilayah tersebut.
Menurut Kantor Berita Resmi Yordania, Petra, Angkatan Bersenjata Yordania melaksanakan rangkaian baru operasi bantuan udara untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza, bekerja sama dengan Angkatan Udara UEA.
Operasi tersebut menggunakan dua pesawat C-130 milik Angkatan Udara Kerajaan Yordania dan mitranya dari UEA, bekerja sama dengan Organisasi Amal Hasyimiyah Yordania.
Sebanyak 16 ton makanan dan susu formula bayi dijatuhkan ke berbagai wilayah di Gaza. Dengan tambahan ini, total bantuan yang dikirim melalui udara dalam beberapa hari terakhir mencapai sekitar 73 ton.
Baca Juga: Diplomasi Memanas! Israel Panggil Dubes Belanda Usai Dua Menterinya Dilarang Masuk
Juru bicara Angkatan Bersenjata Mesir Brigjen Gharib Abdel Hafez menyatakan dalam unggahan Facebook bahwa empat pesawat angkut militer diberangkatkan dari Mesir dengan membawa berton-ton bantuan makanan untuk dijatuhkan ke wilayah Gaza yang sulit dijangkau melalui darat.
Langkah ini bertujuan untuk meringankan kondisi hidup yang sangat berat dan kekurangan kemanusiaan akut yang dialami penduduk Gaza, sementara pengiriman bantuan melalui darat terus berjalan secara paralel.
Sementara itu, militer penjajah Israel mengumumkan akan mengizinkan sejumlah kecil bantuan dikirim melalui udara dan memberlakukan jeda taktis lokal dalam aktivitas militer di beberapa wilayah guna memungkinkan akses kemanusiaan.
Namun, langkah ini dikritik oleh UNRWA karena dianggap tidak mampu mengatasi kelaparan yang semakin memburuk. Ratusan truk bantuan masih tertahan di perbatasan darat yang ditutup Israel sejak 2 Maret, memicu meluasnya bencana kelaparan.
Baca Juga: Puluhan Pemukim Lakukan Ritual Talmud di Halaman Masjid Al-Aqsa
Otoritas Palestina menyatakan bahwa Gaza membutuhkan 600 truk bantuan per hari untuk memenuhi kebutuhan 2,4 juta penduduknya.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 154 orang telah meninggal akibat kelaparan sejak Oktober 2023, termasuk 89 anak-anak.
Israel tetap melanjutkan serangan brutalnya ke Gaza sejak 7 Oktober 2023, dengan menewaskan lebih dari 60.000 warga Palestina, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Abbas Sambut Baik Konferensi PBB tentang Solusi Dua Negara