Khartoum, MINA – Larangan berkumpul dan melakukan aksi protes oleh pemerintah Sudan pada Senin (25/2), tidak membuat aksi protes berhenti di beberapa kota di negara itu, terutama di ibu kota Khartoum.
Media-media di Khartoum melaporkan, sekelompok massa yang jumlahnya ratusan orang masih turun ke jalan di beberapa kota utama Sudan.
“Kami menantang rezim dan kami tidak takut dengan keadaan darurat,” kata pengunjuk rasa bernama depan Erij, Al Jazeera melaporkan.
“Kami hanya memiliki satu tujuan dan itu adalah membuat presiden mundur,” tegasnya.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Sudan Tribune melaporkan pada Selasa (26/2), pasca pengumuman pelarangan aksi protes, di beberapa tempat di Khartoum masih ada sekumpulan orang mengadakan demonstrasi di jalan dan membakar ban.
Hastag #tasquth bas (turun saja) dalam tulisan Arab masih merajai di media sosial.
Sebelumnya pada Senin, PresidenOmar Al-Bashir juga mengumumkan larangan perdagangan atau penimbunan produk bahan bakar bersubsidi, peraturan baru tentang perdagangan dan pengangkutan mata uang asing dan emas. (L/RI-1/RS2)
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Mi’raj News Agency (MINA)