Kiev, MINA – Pasukan Rusia terus menggempur kota-kota Ukraina dengan roket pada Senin pagi (7/3), meskipun mengumumkan gencatan senjata untuk memungkinkan warga sipil menyelamatkan diri dari beberapa daerah.
Ukraina mengatakan, negosiasi sedang berlangsung dengan Rusia untuk membangun koridor kemanusiaan, tetapi itu tidak mungkin dilakukan sementara pasukan Rusia terus berusaha untuk maju, The New Arab melaporkan.
Oleksiy Arestovich, Penasihat Kepala Staf Presiden Ukraina, mengatakan, setiap warga Ukraina harus diizinkan untuk memutuskan ke mana mereka ingin pergi, tetapi disarankan untuk tidak mengungsi ke Rusia.
Ukraina sebelumnya mengatakan, proposal Rusia tentang koridor kemanusiaan “benar-benar tidak bermoral”. Moskow mengatakan, koridor kemanusiaan hanya memungkinkan dari kota-kota Ukraina jika bertujuan hanya ke Belarus atau Rusia.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Pengumuman gencatan senjata Rusia dan pembukaan koridor kemanusiaan tampaknya tidak menghentikan pasukannya yang menargetkan kota-kota Ukraina.
Bahkan ketika Rusia mengumumkan gencatan senjata mulai Senin pagi dan pembukaan koridor kemanusiaan di beberapa daerah, angkatan bersenjatanya terus menghantam kota-kota Ukraina, dengan beberapa peluncur roket menghantam bangunan permukiman.
Pengumuman gencatan senjata terbatas muncul sehari setelah ratusan ribu warga sipil Ukraina yang berusaha menyelamatkan diri ke tempat yang aman, terpaksa berlindung dari serangan Rusia di kota-kota di pusat, utara dan selatan Ukraina. (T/RI-1/R1)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)