Jakarta, MINA – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) tetap komitmen menekan ketimpangan pendapat, meski Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat ditahun 2016.
“Walaupun IPM kita naik dari 68,90 di tahun 2014 menjadi 70,18 di tahun 2016 kita tidak boleh cepat berpuas diri. Kita juga harus terus berupaya menekan ketimpangan pendapatan, yang saat ini Indeks Gini Rasio bisa kita turunkan dari 0,414 pada September 2014 menjadi 0,393 pada Maret 2017,” kata Jokowi.
Hal itu disampaikan dalam sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Gedung Nusantara, Jakarta, pada Rabu (16/8).
Menurutnya indeks naik hampir dua poin dalam dua tahun terakhir, namun pemerintah terus berupaya agar kualitas hidup rakyat Indonesia semakin meningkat.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Dalam hal itu Jokowi meyakini dengan pemerataan pembanguan ekonomi yang berkeadilan, Indonesia akan semakin bersatu.
“Pembangunan yang merata akan mempersatukan Bangsa Indonesia. Pembangunan yang berkeadilan akan membuat Indonesia semakin kuat dalam menghadapi persaingan global. Tidak ada yang merasa menjadi warga negara kelas dua, warga negara kelas tiga. Karena semuanya adalah warga negara Republik Indonesia,” paparnya.
Di samping itu, Jokowi juga menyampaikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sejumlah hal yang sudah disepakati antara lain pertumbuhan ekonomi 5,2-5,6 persen, laju inflasi 2,5-4,5 persen, nilai tukar rupiah Rp13.300-Rp13.500 per USD, tingkat bunga SPN 3 bulan 4,8-5,6 persen, harga minyak mentah indonesia $ 45-$ 55 per barel, lifting minyak bumi 771-815 ribu barel per hari, dan lifting gas bumi 1.194-1.235 ribu per barel.
Ia menambahkan, agar rakyat mendapatkan pemerataan manfaat dari pembangunan, diharapkan semuanya ikut terlibat mengambil tanggung jawab dalam kerja bersama membangun bangsa.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
“Kita ingin kerja bersama, tidak hanya dalam pemerataan ekonomi yang berkeadilan tapi juga dalam pembangunan ideologi, politik, sosial dan budaya,” tambahnya. (L/R10/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka