Delhi, MINA- Pesepakbola Jerman-Turki Mesut Ozil melalui akun twitternya menyebarkan kesadaran tentang penderitaan Muslim India yang menghadapi penganiayaan di negara mayoritas Hindu itu.
Pada salah satu dari sepuluh hari terakhir bulan suci Ramadhan, mantan pemain Real Madrid dan Arsenal itu meminta masyarakat internasional “membuka kebisuan” tentang apa yang terjadi di India. Dia menambahkan bahwa dia berdoa untuk keselamatan dan kesejahteraan minoritas Muslim substansial di negara itu, MEMO melapokan pada Kamis (28/4).
Menggambarkan “situasi yang memalukan”, Ozil mengangkat masalah hak asasi manusia di India, “yang disebut demokrasi terbesar di dunia”. Tweet-nya, tentang gambar Masjid Jama era Mughal Delhi saat senja ketika umat beriman berbuka puasa, telah mengumpulkan hampir 80.000 like.
Ozil menyampaikan hal itu di tengah meningkatnya penganiayaan terhadap 200 juta Muslim India, yang mencakup seruan ekstremis berpengaruh untuk kekerasan genosida serta kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak perempuan Muslim.
Baca Juga: Liga Arab Kutuk Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Pekan lalu, Hindus for Human Rights mengeluarkan pernyataan yang ditandatangani oleh para pemimpin Hindu dari seluruh dunia yang mengungkapkan kekecewaan atas “kebencian anti-Muslim”.
Para penandatangan mengkritik Hindutva, “Sebuah ideologi politik berusia seabad [dari partai yang berkuasa], yang melihat warga negara dari agama lain secara inheren asing dan tidak memenuhi syarat untuk menikmati manfaat penuh dari kewarganegaraan India.”
Mereka menambahkan, “Kami telah melihat wanita Muslim disiapkan untuk ‘pelelangan’ di sebuah aplikasi yang dibuat oleh mahasiswa, dan perempuan Muslim berhijab ditolak hak mereka untuk mendapatkan pendidikan yang setara di Karnataka.”
Ini bukan pertama kalinya Ozil vokal tentang masalah hak asasi manusia yang mempengaruhi minoritas Muslim. Pada 2019, pria berusia 33 tahun itu mengkritik perlakuan China terhadap Muslim Uyghur yang menyebabkan reaksi keras terhadapnya. Klubnya saat itu, Arsenal, berlepas diri dari komentarnya, menyatakan bahwa “tidak [terlibat] dalam politik”.
Baca Juga: Ribuan Warga Yordania Pawai Dukung Badai Al-Aqsa
Namun, posisi seperti itu tidak menghentikan Arsenal untuk bergabung dengan klub, organisasi, dan merek lain dalam menyuarakan dukungan untuk Ukraina setelah invasi Rusia. Klub London Utara itu dituduh “munafik” mengingat klaim sebelumnya “tidak terlibat dalam politik” dan kurangnya dukungan untuk mantan pemainnya.
“Mari terus berdoa untuk perdamaian di dunia, tidak hanya di Ukraina, tetapi juga di Palestina, Suriah, Yaman, Irak, dan semua tempat lain di dunia di mana orang-orang menderita akibat perang,” kata Ozil pada awal bulan ini. (T/R7/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Para Menlu Arab dan Turkiye Akan Bertemu di Yordania Bahas Situasi Terkini Suriah