Oleh Bahron Ansori, jurnalis MINA
Di antara tanda benarnya iman seorang muslim adalah beriman kepada hari akhir. Hal ini telah disepakati menjadi bagian dari rukun iman yang enam. Hari kiamat memiliki tanda-tanda, ada tanda yang besar da nada tanda yang kecil.
Allah Ta’ala berfirman,
اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مُعْرِضُونَ
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
“Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).” (QS. Al-Anbiya: 1).
Firman-Nya yang lain,
أَتَى أَمْرُ اللَّهِ فَلاَ تَسْتَعْجِلُوهُ
“Telah pasti datangnya ketetapan Allah maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang)nya…” (QS. An-Nahl: 1).
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Dan juga firman-Nya,
فَهَلْ يَنْظُرُونَ إِلاَّ السَّاعَةَ أَنْ تَأْتِيَهُمْ بَغْتَةً فَقَدْ جَاءَ أَشْرَاطُهَا
“Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya.” (QS. Muhammad: 18).
Di antara tanda-tanda yang besar adalah keluarnya Dajjal dan turunnya Nabi Isa ‘alaihis salam. Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya dari Hudzaifah al-Ghifari radhiallahu ‘anhu, ia berkata:
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
اطَّلَعَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ مَا تَذَاكَرُونَ. قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعَةَ. قَالَ إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ. فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ -صلى الله عليه وسلم- وَيَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلاَثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ.
“Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memperhatikan kami ketika sedang berbincang-bincang. Nabi berkata, “Apa yang sedang kalian perbin-cangkan?” Kami menjawab, “Kami sedang berbincang-bincang tentang hari kiamat.”
Nabi bersabda, “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian melihat sepuluh tanda.” Lalu beliau menyebutkan, “(1) Dukhan (asap yang meliputi manusia), (2) Keluarnya Dajjal, (3) Daabah (binatang yang bisa berbicara), (4) terbitnya matahari dari barat, (5) turunnya ‘Isa bin Maryam ‘alaihimassalam, (6) keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, (7,8,9) terjadinya tiga longsor besar yaitu di timur, di barat dan di jazirah Arab, yang terakhir adalah (10) keluarnya api dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat berkumpulnya mereka”.”
Kaum beriman harus selalu ingat dan diingatkan akan datangnya Fitnah Dajjal sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun sering mengingatkan para sahabatnya tentang Dajjal. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
لاَ يَخْرُجُ الدَّجَّالُ حَتَّى يَذْهَلَ النَّاسُ عَنْ ذِكْرِهِ وَحَتَّى تَتْرُكَ الأَئِمَّةُ ذِكْرَهُ عَلَى الْمَنَابِرِ
“Dajjal tidak akan keluar sehingga manusia lupa mengi-ngatnya dan para imam (khotib) tidak menyampaikan tentangnya di atas mimbar.” (HR. Abdullah bin Ahmad).
Ada bebrapa hadis tentang Dajjal ini. Di antara ulama yang mengumpulkan hadis-hadis tentang Dajjal adalah Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ ! إِنَّهَا لَمْ تَكُنْ فِتْنَةً عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ مُنْذُ ذَرَأَ اللهُ ذُرِّيَةَ آدَمَ أَعْظَمُ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالُ وَ إِنَّ اللهَ عَزَّ وَ جَلَّ لَمْ يُبْعَثْ نَبِيًّا إِلَّا حَذَرَ أُمَّتَهُ الدَّجَّالَ وَ أَنَا آخِرُ الأَنْبِيَاءِ وَ أَنْتُمْ آخِرُ الأُمَمِ وَ هُوَ خَارِجٌ فِيْكُمْ لَا مَحَالَةَ
Baca Juga: Ada Apa dengan Terpilihnya Trump?
“Wahai sekalian manusia, sungguh tidak ada fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal di muka bumi ini semenjak Allah menciptakan anak cucu Adam. Tidak ada satu Nabi pun yang diutus oleh Allah melainkan ia akan memperi-ngatkan kepada umatnya mengenai fitnah Dajjal. Sedangkan Aku adalah Nabi yang paling terakhir dan kalian juga ummat yang paling terakhir, maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Dajjal akan muncul di tengah-tengah kalian.” (Dikeluarkan dalam Shahih Al Jaami’ Ash Shoghir no. 13833. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Diriwayatkan dari ‘Umar radhyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ أَطُوْفُ بِالْبَيْتِ… (فَذَكَرَ أَنَّهُ رَأَى عِيْسَى بْنَ مَرْيَمَ ، ثُمَّ رَأَى الدَّجَّالَ، فَوَصَفَهُ، فَقَالَ:) فَإِذَا رَجُلٌ جَسِيْـمٌ، أَحْمَرُ، جَعْدُ الرَّأْسِ، أَعْوَرُ الْعَيٍنِ، كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِئَةٌ؛ قَالُوْا: هَذَا الدَّجَّالُ أَقْرَبُ النَّاسِ بِهِ شَبَهًا اِبْنُ قَطَنٍ، رَجُلٌ مِنْ خُزَاعَةَ.
“Ketika aku sedang tidur, aku (bermimpi) melakukan thawaf di sekeliling Ka’bah….” (Kemudian beliau menuturkan bahwa beliau melihat Nabi Isa ‘alaihissalam, lalu melihat Dajjal lalu menggambarkan ciri fisiknya, beliau berkata), “Tiba-tiba saja ada seorang laki-laki dengan badan yang besar, merah (kulitnya), rambutnya keriting, matanya buta sebelah, seolah-olah matanya adalah buah anggur yang menonjol.” Mereka (para sahabat) berkata, “Orang yang paling mirip dengan Dajjal ini adalah Ibnu Quthn, seorang laki-laki dari Khuza’ah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Ibnu Quthn adalah salah seorang dari kabilah Khuza’ah yang wafat pada masa jahiliyah.
Diriwayatkan dari Umar radhiallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menceritakan Dajjal di tengah-tengah sahabatnya, beliau bersabda,
إِنَّ اللهَ تَعَالَى لَيْسَ بِأَعْوَرَ، أَلاَ وَإِنَّ الْمَسِيْحَ الدَّجَّالَ أَعْوَرُ الْعَيْنِ
الْيُمْنَى؛ كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ.
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat
“Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak buta sebelah, dan ketahuilah sesungguhnya al-Masih Dajjal adalah buta mata sebelah kanannya. Matanya bagaikan anggur yang menonjol.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dijelaskan dalam hadis an-Nawwas bin Sam’an radhiallahu anhu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda ketika mensifati Dajjal:
إِنَّهُ شَابٌّ، قَطَطٌ، عَيْنُهُ طَافِيَةٌ، كَأَنِّي أُشَبِّهُهُ بِعَبْدِ الْعُزَّى بْنِ قَطَنٍ.
“Sesungguhnya dia adalah seorang pemuda, rambutnya sangat keriting, matanya menonjol, seolah-olah aku sedang menyerupakannya dengan ‘Abdul ‘Uzza bin Quthn.” (HR. Muslim).
Baca Juga: Dentuman Perang Memisahkan Sepasang Calon Pengantin
Semoga Allah Ta’ala melindungi dan menjaga kaum beriman dari kalangan umat Islam ini terhadap fitnah Dajjal, wallahua’lam. (A/RS3/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bela Masjid Al-Aqsa Sepanjang Masa