Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mewaspadai Palestine Washing

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - 28 detik yang lalu

28 detik yang lalu

0 Views

Palestine Washing adalah bentuk manuver sebuah perusahaan untuk berkelit dari gerakan boikot produk pro Israel (foto: ig)

PALESTINE washing adalah istilah yang merujuk pada upaya untuk mengalihkan perhatian publik dari isu-isu hak asasi manusia dan keadilan di Palestina dengan cara menyajikan narasi yang mendistorsi realitas konflik di sana. Hal ini sering dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk membangun citra positif di mata dunia, sembari menutupi pelanggaran terhadap rakyat Palestina. Dari perspektif syari, ini adalah bentuk manipulasi informasi yang bertentangan dengan prinsip keadilan (al-‘adl) dan amanah (al-amânah) yang ditekankan dalam Islam.

Dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala memerintahkan untuk menegakkan keadilan meskipun itu bertentangan dengan kepentingan pribadi atau kelompok. Firman Allah dalam Surah An-Nisa ayat 135, “Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kalian penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu.” Ayat ini menekankan bahwa umat Islam harus menjaga kebenaran dan tidak membiarkan kebohongan atau manipulasi merajalela, termasuk dalam isu Palestina.

Secara ilmiah, Palestine washing dapat dikaji melalui perspektif media, politik, dan sosiologi. Media sering digunakan sebagai alat propaganda untuk membentuk opini publik. Dalam konteks Palestine washing, teknik framing berita yang bias atau penggunaan istilah yang menutupi pelanggaran HAM di Palestina menjadi contoh nyata. Misalnya, menggambarkan penjajahan sebagai “konflik” atau tindakan penjajah sebagai “pertahanan diri.” Hal ini memperlihatkan bagaimana narasi dapat diputarbalikkan untuk mengaburkan fakta.

Dari sudut pandang syari, manipulasi informasi semacam ini tergolong dalam kategori ghisysy (penipuan) yang diharamkan oleh Islam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa yang menipu, maka ia bukan golongan kami.” (HR. Muslim). Dengan demikian, setiap upaya yang bertujuan untuk menutupi kebenaran mengenai penderitaan rakyat Palestina adalah bentuk pelanggaran terhadap nilai-nilai Islam.

Baca Juga: Ini Keistimewaan Bulan Sya’ban, Nasihat dan Amalan Rasulullah SAW yang Sayang Dilewatkan

Palestine washing juga memiliki dampak besar terhadap persepsi internasional. Kajian akademis menunjukkan bahwa upaya ini sering digunakan oleh negara atau pihak yang memiliki kepentingan untuk mempertahankan status quo, yaitu penjajahan yang tidak adil. Dalam konteks politik internasional, istilah seperti normalisasi hubungan dengan penjajah sering digunakan untuk menjustifikasi tindakan yang bertentangan dengan resolusi internasional dan nilai-nilai universal.

Dalam Islam, menentang penjajahan adalah bagian dari amar ma’ruf nahi munkar. Umat Islam diperintahkan untuk mendukung yang tertindas (mustad’afin) dan melawan segala bentuk kezaliman. Hal ini tercermin dalam firman Allah di Surah Al-Ma’idah ayat 8: “Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorongmu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena itu lebih dekat kepada takwa.”

Secara ilmiah, pengaruh Palestine washing dapat dikaji melalui analisis wacana kritis (critical discourse analysis). Studi semacam ini mengungkap bagaimana kata-kata dan narasi tertentu digunakan untuk membangun realitas sosial yang menguntungkan pihak tertentu. Narasi ini sering kali memanfaatkan stereotip terhadap Palestina untuk menciptakan citra negatif, seperti melabeli perjuangan rakyat Palestina sebagai “terorisme.”

Lebih jauh, Palestine washing juga melibatkan eksploitasi budaya dan nilai-nilai kemanusiaan. Misalnya, penggunaan simbol-simbol perdamaian untuk mempromosikan agenda politik yang sejatinya tidak adil. Hal ini bertentangan dengan prinsip Islam yang mengajarkan bahwa simbol dan tindakan harus sejalan dengan niat yang benar (ikhlas) dan tujuan yang adil (maqasid asy-syari’ah).

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Keterbatasan Manusia Sekaligus Menjadi Kelebihannya

Dari perspektif ekonomi, Palestine washing sering melibatkan normalisasi hubungan ekonomi dengan entitas penjajah. Hal ini dilakukan melalui promosi produk atau jasa yang secara tidak langsung mendukung penjajahan. Dalam syariat Islam, tindakan ini bisa dikategorikan sebagai bentuk ta’awun ‘alal itsm (kerja sama dalam dosa), yang diharamkan oleh Allah dalam Surah Al-Ma’idah ayat 2.

Ilmuwan Muslim dan ulama memiliki tanggung jawab besar untuk mengedukasi umat tentang bahaya Palestine washing. Melalui dakwah dan kajian ilmiah, mereka harus meluruskan narasi yang menyesatkan. Langkah ini sesuai dengan perintah Allah untuk menyampaikan kebenaran, sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Ahzab ayat 70, “Bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar.”

Selain itu, umat Islam juga perlu memperkuat literasi media untuk memahami bagaimana informasi dikonstruksi. Dengan demikian, mereka dapat membedakan antara fakta dan opini yang bias. Secara ilmiah, ini memerlukan penguatan pendidikan kritis di masyarakat, termasuk mengenali pola-pola manipulasi media yang sering digunakan dalam Palestine washing.

Palestine washing adalah tantangan serius yang memerlukan pendekatan holistik. Kombinasi antara pemahaman syari dan analisis ilmiah dapat menjadi jalan keluar untuk melawan narasi yang tidak adil. Umat Islam harus bersatu dalam menyuarakan kebenaran dan mendukung rakyat Palestina dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan prinsip-prinsip keadilan global.

Baca Juga: Tingkatkan Amalan di Bulan Syaban, untuk Persiapan Ramadhan

Akhirnya, mewaspadai Palestine washing bukan hanya tentang membela Palestina, tetapi juga tentang menjaga integritas moral dan intelektual umat manusia. Dengan melawan manipulasi ini, kita turut membangun dunia yang lebih adil dan penuh kasih sayang, sebagaimana diajarkan oleh Islam. Wallahu a’lam bish-shawab.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Rasulullah Teladan Terbaik Dalam Segala Aspek Kehidupan

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Indonesia
Indonesia
Dunia Islam
Kolom