Jakarta, MINA – Direktur Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin mengatakan, Musabaqah Hafalan Al-Qur’an dan Hadits (MHQH) tingkat Nasional ke-13 yang digelar di Jakarta membuktikan Indonesia memiliki banyak stok terkait studi keislaman.
Selain itu, MHQH juga menjadi bukti kecintaan masyarakat Indonesia terhadap Al-Qur’an sangat tinggi.
“Ini menunjukkan betapa Indonesia itu punya stok yang sangat luar biasa, betapa studi-studi keislaman di Indonesia sangat luar biasa. Betapa kecintaan terhadap Al-Qur’an dan Al-Hadits di Indonesia sangat luar biasa. Jadi patut kita syukuri,” kata Kamaruddin Amin usai membuka MHQH tingkat Nasional ke-13 di Jakarta pada Senin (22/3) malam.
Ia menjelaskan, pelaksanaan MHQH 2021 digelar dalam berbagai cabang. Cabang yang dilombakan terdiri atas hafalan 30 juz, 20 juz, 15 juz, dan 10 juz untuk putra dan putri. Sedangkan hafalan hadits hanya untuk putra dengan 100 hadits beserta sanad (penyampai hadits) dan 400 tanpa sanad dalam Kitab Umdatul Ahkam.
Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III
“Kemudian menghafal hadits. Ini sesuatu yang sangat luar biasa, menghafal satu hadits dengan sanadnya saja itu bukan hal yang mudah dilakukan. Sanad maksudnya adalah orang yang menyampaikan hadits. Jadi ini tidak mudah,” ujar Kamaruddin.
Kamaruddin berharap MHQH menjadi instrumen atau sarana agar generasi muda Islam di Indonesia semakin mencintai, memahami, dan juga mengamalkan Al-Qur’an. MHQH, ia menambahkan, menjadi motivasi kepada generasi muda Islam di Indonesia untuk semakin memiliki semangat dan keinginan dekat dengan Al-Qur’an.
Hadir pada pembukaan MHQH Amir Sultan ke-13 tersebut antara lain Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Esam Althagafi, dan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun, dan sejumlah duta besar negara sahabat, serta pejabat eselon II Kementerian Agama RI.(L/R2/R1)
Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo
Mi’raj News Agency (MINA)