Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MHTI : SISTEM EKONOMI ISLAM SOLUSI PERBAIKAN

Nur Hadis - Ahad, 23 November 2014 - 22:45 WIB

Ahad, 23 November 2014 - 22:45 WIB

677 Views

Konferensi Pers usai Liqo Muharram Muballighah yang digelar MHTI Lampung, Ahad, (23/11) Photo By : Hadis MINA
Konferensi Pers usai Liqo Muharram Muballighah yang digelar MHTI Lampung, Ahad, (23/11) Photo By : Hadis MINA
Konferensi Pers usai Liqo Muharram Muballighah yang digelar MHTI Lampung, Ahad, (23/11) Photo By : Hadis MINA

Konferensi Pers usai Liqo Muharram Muballighah yang digelar MHTI Lampung, Ahad, (23/11) Photo By : Hadis MINA

Bandar Lampung, 1 Shafar 1436/23 November 2014 (MINA) – Nabila Asy-Syafi’i, dari Lajnah Khusus Mubalighah (LKM) DPP Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) berpendapat, solusi perbaikan ekonomi Indonesia adalah dengan tegaknya sistem perekonomian Islam.

“Sistem Ekonomi Islam harus diterapkan oleh negara menanggapi pasar bebas mendatang, sebab sistem tidak bisa dilawan perseorangan, sistem harus dilawan dengan sistem, “ kata Nabila saat menjawab pertanyaan wartawan dalam konferensi pers usai menggelar Liqo Muharram Muballighah (LMM) di Bandar Lampung, Ahad (23/11).

Menurutnya, pertolongan Allah akan datang ketika syariat Islam di semua lini kehidupan diterapkan, termasuk bidang ekonomi.

“Namun, hendaknya umat Islam memantaskan diri untuk menerima dan mendapatkan pertolongan dari Allah,” ujar Nabila.

Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!

MHTI Lampung menggelar LMM dengan tema “Pasar bebas Menghancurkan Keluarga dan Generasi, Selamatkan Dengan Khilafah” menanggapi akan diterapkannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mendatang.

Sesuai kesepakatan pemimpin ASEAN untuk membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015 mendatang.

Hal itu dilakukan agar daya saing ASEAN meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di kawasan tersebut sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan.

Pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) itu nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat. (L/K08/R05)

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Kolom
Khadijah