MICHEL CHOSSUDOVSKY : PERANG MELAWAN TEROR ADALAH KEBOHONGAN BESAR AS

Dr-Michael-Chossudovsky

Dr-Michael-ChossudovskyPutrajaya, 20 Jumadil Awwal 1436/11 Maret 2015 (MINA). Perang melawan terorisme yang dibuat oleh AS dan sekutunya untuk memperluas hegemoni global mereka. Menurut sejumlah akademisi pada Konferensi Internasional tentang Tatanan Dunia Baru (New World Order) yang dipimpin oleh Tun Dr Mahathir Mohamad kemarin (9/3).

Dalam konferensi yang diselenggarakan oleh Dr Mahathir Perdana Global Peace Foundation (PGPF), media online malaysia seperti yang dikutip MINA melaporkan, Dr Michel Chossudovsky bersikeras bahwa kelompok-kelompok jihad seperti al-Qaeda dan Negara Islam didanai oleh AS dan sekutunya, yang termasuk NATO, Turki, Arab Saudi, Qatar, dan Israel.

“Mereka mengatakan Muslim adalah teroris, tapi kebetulan bahwa teroris yang dibuat di Amerika. Mereka bukan produk dari masyarakat Islam, dan itu sangat jelas, “kata Dr Michel Chossudovsky, Profesor Ekonomi dari Universitas Ottawa Jepang.

“Perang global melawan terorisme adalah sebuah ancaman, kebohongan besar dan kejahatan terhadap kemanusiaan,” tambah editor situs Global Research.

Pendiri Pusat Penelitian Globalisasi mengatakan perang global melawan terorisme kemudian digunakan sebagai pembenaran untuk Islamofobia dan membuat undang-undang anti-terorisme yang ia mengklaim tidak sengaja Muslim setan di dunia Barat melalui metode seperti profil rasial.

Chossudovsky mengatakan bahwa NATO dan Komando Tinggi Turki juga bertanggung jawab untuk merekrut anggota IS dan afiliasi al-Qaeda Nusra Front, sementara Israel mendanai “elemen jihad global didalam Suriah”.

Setuju dengan pernyataan itu aktivis sosial dari Malaysia, Dr Chandra Muzaffar mengatakan bahwa Israel sekarang dapat dengan mudah memberi label siapa saja yang tidak setuju dengan pendudukan di wilayah Palestina sebagai “teroris”.

Penasihat PGPF dan mantan menteri Tan Sri Dr Rais Yatim juga menyalahkan dunia Barat telah menodai Islam dengan menyebut kelompok militan Negara Islam dan mengklaim bahwa seluruh dunia telah tanpa bertanya mengikutinya.

Mantan Perdana Menteri Dr Mahathir mengatakan pada 2010 bahwa September 2011 serangan di AS mungkin dipentaskan oleh negara adidaya, mengklaim bahwa “jika mereka bisa membuat (film) Avatar, mereka bisa membuat sesuatu”.

Konferensi hari ini mengatakan ada “New World Order”, di mana kelompok yang diduga rahasia elit yang bersekongkol untuk menguasai dunia melalui globalisasi dan pemerintahan dunia, menggantikan negara-negara berdaulat.

Pada bulan November, Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak diajukan Kertas Putih di Parlemen berjudul “Mengatasi ancaman Negara Islam”, di mana ia menguraikan sejarah IS, ancaman kelompok pose dan dampaknya pada Malaysia, serta bahaya dalam memungkinkan ajaran Islam miring dan praktek kekerasan yang tersebar di Malaysia.

Polisi mengungkapkan pekan lalu bahwa secara total, ada 61 warga Malaysia berada di Suriah berjuang untuk kelompok jihad, termasuk 10 wanita dan 5 anak berusia antara satu sampai 12 tahun. (T/L01/  R02)

Mi’raj Islmaic News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor:

Comments: 0