Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mik di PBB Sempat Mati Saat Indonesia, Turkiye dan Kanada Angkat Isu Palestina

Ali Farkhan Tsani Editor : Rudi Hendrik - Rabu, 24 September 2025 - 10:29 WIB

Rabu, 24 September 2025 - 10:29 WIB

18 Views

Suasana ruang Sidang Umum PBB September 2025. (Foto: UN News)

New York, MINA – Serangkaian gangguan mikrofon di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengganggu pidato-pidato penting para pemimpin dunia, terutama Presiden Turkiye, Perdana Menteri Kanada, dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto, saat berbicara tentang isu sensitif genosida Gaza dan kenegaraan Palestina.

Pada kesempatan Selasa (23/9), Presiden Indonesia Prabowo Subianto di tengah pidatonya saat ia membahas rencana untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Gaza, tiba-tiba mikrofon mati.

Dikutip dari TRT Global, mikrofon di mimbar utama menjadi tak bersuara, membuat sang penerjemah kesulitan untuk melanjutkan.

Gangguan audio berlanjut setelah beberapa detik, terjadi pada saat pembicaraan yang kritis.

Baca Juga: Ratusan Demonstran pro-Palestina Unjuk Rasa di Luar Konsulat Israel di Spanyol

Beberapa jam sebelumnya, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menghadapi masalah serupa saat berpidato di hadapan Majelis Umum PBB.

Saat ia mengecam genosida yang sedang dilakukan Israel di Gaza dan menyerukan pengakuan segera atas negara Palestina, penerjemah terdengar berkata, “Tidak bisa mendengar Presiden, suaranya hilang.”

Gangguan itu segera diperbaiki, tetapi sempat menimbulkan keresahan peserta sidang.

Kegagalan paling dramatis terjadi ketika Perdana Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan pengakuan resmi negaranya terhadap Negara Palestina.

Baca Juga: Boston Rusuh, Trump Ancam Pindahkan Laga Piala Dunia 2026

“Dalam konteks ini, Kanada mengakui negara Palestina,” ujarnya, disambut tepuk tangan dari para delegasi.

Beberapa saat kemudian, mikrofonnya tiba-tiba mati.

Meskipun mendapat sorak sorai, hilangnya audio secara tiba-tiba memicu spekulasi di antara beberapa pengamat tentang waktu terjadinya kerusakan tersebut.

Staf teknis PBB kemudian mengatakan kegagalan itu disebabkan oleh masalah peralatan di aula Majelis Umum, yang telah menjadi tuan rumah bagi ratusan pemimpin dunia di tengah sesi tingkat tinggi.

Baca Juga: Italia akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Gaza

Gangguan tersebut terjadi saat Palestina dan Gaza mendominasi agenda tahun ini.

Para pejabat menekankan, tidak ada indikasi adanya campur tangan yang disengaja. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: PBB Pilih Anggota Dewan Hak Asasi Manusia Baru

Rekomendasi untuk Anda