Bonn, 19 Jumadil Awwal 1438/17 Februari 2017 (MINA) – Langkah yang diambil oleh Indonesia, melalui Meteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno L.P Marsudi mendapatkan apresiasi dari semua Menlu anggota MIKTA.
Sebagaimana pernyataan Kemlu RI Jumat (17/2), hal tersebut disampaikan saat pertemuan Menlu MIKTA yang dilaksanakan disela-sela pertemuan Menteri Luar Negeri G20 di Bonn, Jerman. Menlu menyampaikan berbagai langkah Indonesia yang telah dilakukannya untuk membantu situasi di Rakhine State agar menjadi lebih baik.
“Indonesia menunjukkan komitmen tinggi untuk membantu Pemerintah Myanmar di Rakhine State, bekerjasama dengan berbagai macam LSM, termasuk LSM Islam dan LSM yang bergerak di bidang kemanusiaan,” ujar Menlu RI.
Tidak hanya itu, pertemuan tersebut juga membahas perkembangan situasi di kawasan dan global serta program kerja MIKTA untuk tahun 2017. Pada pembahasan mengenai New Developments and Challenges to the Global Order, Menlu MIKTA menyampaikan keprihatinannya terhadap berkurangnya semangat kerja sama internasional dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi bersama saat ini. Sedangkan disisi lain, terlihat meningkatnya kebijakan inward looking yang hanya mengedepankan kepentingan nasionalisme dari beberapa negara.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Menanggapi hal ini, Menlu MIKTA menekankan, justru disaat dunia mengahadapi berbagai tatangan global yang multidimensional dan ketidak pastian, kerja sama multilateral yang kuat sangat dibutuhkan.
Dalam pertemuan, Turki sebagai ketua MIKTA tahun 2017 menyampaikan 7 prioritas program kerja MIKTA untuk tahun ini yaitu, fight against terrorism, commercial and economic cooperation, energy, sustainable development, gender equality, peacekeeping operations, sreta good governance and democracy.
Dalam kesempatan tersebut Menlu RI memberikan dukungan Indonesia terhadap 7 prioritas program kerja MIKTA dan menekankan pentingnya MIKTA mendorong kerja sama multilateral dalam melaksanakan berbagai kegiatan pada ketujuh prioritas tersebut.
MIKTA merupakan initiatif Menteri luar negeri 5 negara yang dibentuk di antara pertemuan ke-68 Majelis Umum PBB pada 17 September 2013. MIKTA merupakan perkumpulan informal lima negara perekonomian berkembang yakni, Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia.(T/R04/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza