Jakarta, MINA – Sekretaris Ditjen (Sesditjen) Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), M. Fuad Nasar menyampaikan ucapan selamat milad ke-47 kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 26 Juli 2022. Fuad mengatakan, kehadiran MUI sejak 26 Juli 1975 telah menjawab panggilan risalah dan sejarah bangsa Indonesia.
“Panggilan risalah, dalam arti dakwah mengajak pada kebaikan dan mencegah keburukan, merajut ukhuwah umat dan ukhuwah ulama selaku pemimpin umat dengan landasan nilai-nilai dan semangat Islam. Dan panggilan sejarah yaitu mengawal partisipasi dan tanggung jawab umat Islam serta para ulama terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara Republik Indonesia dimana umat dan para ulama memiliki andil besar dalam perjuangan mendirikan negara ini di masa lalu,” kata Fuad saat dihubungi bimasislam, Selasa (26/7).
Fuad mengatakan, semenjak MUI dibentuk dalam musyawarah ulama seluruh Indonesia di Jakarta tahun 1975, umat Islam secara resmi memiliki wadah tempat merajut kesatuan dan membina kekuatan umat. Pembentukan MUI juga sebagai upaya menjalin kerja sama dan menghilangkan kecurigaan antara ulama dan umara (pemerintah).
“Eksistensi MUI dengan tugas dan peran kelembagaan yang dijalankannya telah menjadi sulaman indah sejarah kontemporer umat Islam Indonesia. Tugas MUI membawa suara agama dalam pembangunan bangsa memperkokoh fondasi keindonesiaan,” ujarnya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Selasa Siang Hingga Sore Ini
Fuad mengungkapkan, Bangsa Indonesia di era post-colonial mewarisi tiga tantangan, meliputi kemiskinan, perpecahan, dan kebodohan. Fuad menilai, tiga tantangan tersebut terus diselesaikan selama tujuh dekade terakhir meski belum dihilangkan secara total.
“Peran dan kontribusi ormas keagamaan khususnya dalam hal ini ormas-ormas Islam, termasuk MUI, sangat diperhitungkan sebagai mitra pemerintah dalam membangun Indonesia yang lebih baik pada setiap masa selama agama tetap mengakar dalam jiwa bangsa,” ujarnya. (R/R7/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ketua MPR RI Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi