Oleh : Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency)
Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency) awal diluncurkan pada Soft Launching di Masjid At-Taqwa Kompleks Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, pada Hari Raya Idul Adha, Jumat 10 Dzulhijjah 1434 H. bertepatan dengan 26 Oktober 2012 M.
Inisiator dan Pendiri MINA, Imaam Muhyiddin Hamidy dalam pidato Soft Launching saat itu mengatakan, kehadiran Kantor Berita MINA adalah menjadi juru bicara kaum Muslimin dalam menunaikan tugas dari Allah menyampaikan amar ma’ruf dan nahi mungkar. MINA di dalam menyebarkan informasi adalah membawa cahaya kebenaran, keadilan, keamanan, kedamaian, kejujuran serta amanah menurut Islam.
Isi konten MINA berkisar pada perjuangan untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan pembebasan Masjid Al-Aqsa serta berita umat Islam di berbagai belahan dunia.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Kemudian Grand Launching MINA diselenggarakan di Aula Buya Hamka Masjid Agung Al-Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 18 Desember 2012 bertepatan dengan tanggal 4 Shafar 1434 H., dan diluncurkan secara resmi oleh Ketua DPR RI saat itu, Dr. H. Marzuki Alie.
Marzuki Alie dalam sambutannya mengatakan, kehadiran Kantor Berita MINA menjadi sangat penting secara internasional dengan misinya mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk mencapai kemerdekaannya dan membebaskan Masjid Al Aqsa dari cengkraman Pendudukan Israel.
Pembentukan Kantor Berita MINA itu sendiri merupakan follow up dari “International Conference for The Freedom of Al-Quds and Palestine,” di Hotel Savoy Homann Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 4-5 Juli 2012. Konferensi yang dihadiri Imam Masjidil Aqsa Syaikh Ali Umar Yaqub Al-Abbasi dan delegasi dari 20 negara tersebut diselenggarakan oleh Jama’ah Muslimin (Hizbullah) melalui Lembaga Kepalestinaan Aqsa Working Group (AWG).
Dalam rekomendasi peserta sidang konferensi yang dibacakan Ketua Panitia Konferensi, KH Yakhsyallah Mansur disebutkan, perlu terus adanya dukungan yang lebih nyata dari kaum Muslimin dan komunitas internasional pada umumnya untuk perjuangan pembebasan Al-Aqsa dan kemerdekaan Palestina, serta pembelaan kepentingan Muslim internasional.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Adapun tindak lanjut yang harus dilakukan Tim Syuro Sidang Konferensi adalah segera mengomunikasikan hasil konferensi pada dunia internasional melalui media massa.
Kemudian ditunjuklah Tim Pembentukan Media yang terdiri dari Aat Surya Safaat, Edi Utama, keduanya wartawan senior Kantor Berita ANTARA, dan Ali Farkhan Tsani (Sekretaris AWG saat itu dan Sekretaris Imaam Muhyiddin Hamidy), untuk bergerak menemukan formula media massa yang memungkinkan untuk menindaklanjuti hasil-hasil sidang Konferensi Al-Quds Bandung.
Dalam kurun waktu antara Juli sampai Oktober 2012, dan dilanjutkan sampai Desember 2012, puluhan kali Tim memediasi pertemuan-pertemuan pembentukan media, dan melibatkan dan bersinergi dengan dr. Joserizal Jurnalis, Sp.OT., Ketua Presidium Lembaga Kegawatdaruratan MER-C (Medical Emergency Rescue Committee), Ir. Farid Thalib (Kepala Tim Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza dan Pemilik Radio Silaturrahim), dan dukungan Teknologi Informasi dari Sony Sugema,MBA. (Direktur Sony Sugema College Bandung).
Tentu beberapa pertemuan penting dengan Dewan Imaamah seperti Ustadz KH Abul Hidayat Saerodjie, Ustadz KH Yakhsyallah Mansur, Ustadz Agus Sudarmaji, M.Sc., H. Bustamin Utje, notaris Ustadz Sakuri,SH, dll. Termasuk pertemuan konsultasi dengan beberapa wartawan senior, di antaranya dengan Ismet Rauf dan Adhi Wargono.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Gagasan Kantor Berita juga merupakan cita-cita dr. Joserizal Jurnalis yang ingin mendirikan Kantor Berita untuk mendampingi RS Indonesia di Gaza. Secara simultan, kemudian Edi Utama pun mengusulkan draft proposal pendirian Kantor Berita.
Joserizal Jurnalis, Sp.OT mengatakan, mendirikan sebuah kantor berita itu merupakan cita-citanya yang sudah lama diinginkannya.
Menurutnya, setelah Rumah Sakit Indonesia di Gaza selesai, maka diperlukan Kantor Berita sebagai sarana untuk membebaskan Al-Aqsa Palestina. Dengan adanya Kantor Berita maka misi MER-C menjadi lebih lengkap.
Bahkan Joserizal bersama Farid Thalib dan kawan-kawannya, telah mendiskusikan untuk mendirikan kantor berita, sampai membahas hingga SWOT (Strength, Weakness, Opportunities and Threat) atau Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman dalam pendirian kantor berita.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Nama “Mi’raj” diusulkan Aat Surya Safaat, mengacu pada makna Mi’raj yang artinya tempat tertinggi, pada peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Harapannya MINA menjadi media tertinggi dalam perjuangan pembebasan Al-Aqsa dan kemerdekaan Palestina melalui media massa.
Kajian Surat Al-Isra ayat pertama tentang Isri Mi’raj saat ini cukup sering disampaikan oleh Ustadz KH Yakhsyallah Mansur, pasca Deklarasi Pembebasan Al-Aqsa “Ghazwah Fath Al-Aqsa” tanggal 17 September 2006 M. bertepatan dengan 24 Sya’ban 1427 H.
Adapun logo MINA dengan tiga kubah masjid, diajukan oleh Ustadz KH Abul Hidayat Saerodjie, yang melambangkan tiga masjid utama bagi umat Islam, yaitu Masjidil Haram (di Makkah), Masjid Nabawi (di Madinah) dan Masjidil Aqsa (di Palestina).
Secara finansial, infrastruktur, dan sebagainya sebenarnya masih jauh dari cukup untuk mendirikan sebuah Kantor Berita layaknya kantor-kantor-berita besar di dunia.
Baca Juga: Ada Apa dengan Terpilihnya Trump?
Namun atas jaminan Teknologi Informasi dari Sony Sugema, MBA dan timnya di Bandung, dukungan para wartawan muda mahasiswa dan lulusan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, serta support penuh dari MER-C, maka resmilah berdiri Kantor Berita MINA tanggal 18 Desember 2012.
Dalam operasional sehari-hari MINA berkantor redaksi di Gedung MER-C lantai 1, satu kantor bersama MER-C.
MINA Hadiah untuk Palestina
Kantor Berita MINA terbit secara online dalam tiga bahasa (Indonesia, Arab, Inggris). Pada awal pembentukannya, Imaam Muhyiddin Hamidy bahkan mencanangkan, dalam jangka panjang MINA diproyeksikan terbit dalam bahasa-bahasa lainnya yang banyak digunakan warga dunia, seperti bahasa China.
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Duta Besar Palestina untuk Indonesia saat itu, tahun 2012, Fariz N. Mehdawi mengharapkan masyarakat dan bangsa Indonesia merespon dengan baik kehadiran Kantor Berita MINA.
“Kehadiran Kantor Berita MINA sangat penting fungsinya karena dunia Islam selama ini masih sangat tergantung pada sumber-sumber pemberitaan asing. Karenanya kehadiran MINA dapat mewakili kepentingan Islam,” ujarnya.
Di samping itu juga Kantor Berita MINA yang berpusat di Jakarta dapat menjadi media untuk menyampaikan peristiwa-peristiwa yang terjadi di Indonesia kepada negara lain, dan sebaliknya memberitakan peristiwa-peristiwa di negara-negara lain kepada masyarakat Indonesia secara jujur, berimbang, menyeluruh, dan bermanfaat, ujar Dubes.
Duta Besar Mesir untuk Indonesia, Bahaa Dessouki pada masa jabatannya tahun 2013, pun menyatakan dukungannya terhadap Kantor Berita MINA dalam pemberitaan yang mengajak umat Islam di dunia untuk membebaskan Palestina dan Masjid Al-Aqsa secara bersama-sama.
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat
“MINA adalah kantor berita yang aktif dalam upaya perjuangan pembebasan Palestina dan mengembalikan Masjid Al-Aqsa ke pangkuan muslimin. Saya mengajak umat Islam di seluruh dunia untuk dapat ikut berperan dalam upaya pembebasan Palestina dan Al-Aqsa dari penjajahan Israel,” ungkap Dessouki dalam wawancara khusus dengan MINA di Jakarta, Rabu, 1 Mei 2013.
Seiring perjalanan waktu, perjuangan Kantor Berita MINA pun sampai ke para petinggi Palestina. Hingga Perdana Menteri Palestina di Jalur Gaza, Ismail Haniyah, pun memberikan apresiasi MINA dalam sambutannya, “Hadiah bagi kami di Jalur Gaza ada dua, yaitu Rumah Sakit Indonesia di Gaza dan Kantor Berita MINA”. (Sumber : 3 Tahun MINA. Jakarta, 2015).
Wartawan MINA pun pernah mendapat kesempatan untuk mengadakan Liputan Khusus di terowongan bawah tanah di Jalur Gaza, pada tanggal 20 September 2014. Padahal ada beberapa media asing yang mengajukan permohonan liputan khusus tersebut. Namun yang diterima dan diantar masuk ke terowongan itu hanyalah wartawan MINA.
Di salah satu titik terowongan milik Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islami itulah, MINA berhasil mewawancarai pejuang yang sehari-hari bertugas di dalam terowongan tersebut. Khas dengan topeng kepala, yang menjadi pakaian kesehariannya.
Baca Juga: Dentuman Perang Memisahkan Sepasang Calon Pengantin
Referensi Diplomat dan Tokoh
Seiring dengan perjalanan waktu pemberitaan, sepanjang 11 tahun kehadirannya, MINA secara bertahap menjadi salah satu referensi dan media partner para diplomat kedutaan-kedutaan besar negara-negara sahabat di Jakarta. Bukan hanya negara-negara Islam atau Timur Tengah seperti Kedubes Palestina, Arab Saudi, Qatar, Pakistan, Yaman, dsb. Namun juga Kedubes negara-negara seperti Kedubes Prancis, Rusia, Amerika Serikat dan Jepang.
Beberapa pejabat Indonesia di luar negeri pun berkenan menjadi narasumber wawancara MINA. Sebut saja Dubes RI untuk Rusia, Dubes RI untuk Afghanistan, Dubes RI untuk Lebanon, Dubes RI untuk Naerobi, Dubes RI untuk Kenya merangkap Kongo, Somalia dan Uganda. Termasuk Konsulat Jendral RI di Jeddah, Konjen RI di New York dan Perwakilan Indonesia di Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Selain itu, beberapa tokoh nasional juga sering menjadi narasumber utama dan penulis tetap untuk MINA. Mulai dari Dr. H.M. Hidayat Nur Wahid,MA (Wakil Ketua MPR), Shamsi Ali (Presiden Nusantara Foundation New York, AS), Dr Fadli Zon (Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen/BKSAP DPR RI), Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim (Ketua MUI Pusat Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional), Dr. Ir. H. Hayu S. Prabowo (Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam MUI Pusat), Dr. Adian Husaini (Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia), Prof. Dr. Ir. Sedarnawati Yasni,M.Agr (Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian IPB University), dsb.
Baca Juga: Bela Masjid Al-Aqsa Sepanjang Masa
Beberapa instansi pemerintah, seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan, juga Kedutaan-Kedutaan, Majelis Ulama Indonesia, DPR RI, UI, UIN, dan beberapa lembaga profit dan sosial nasional maupun internasional, pun seringkali mengirimkan release dan undangannya untuk MINA dalam kegiatan-kegiatan mereka.
Dalam artikel, tentu saja tulisan berkala Khutbah Jumat dari Imaam KH Yakhsyallah Mansur,MA yang membahas kajian keislaman dan isu-isu terkini ditinjau dari Al-Quran. Beberapa kumpulan tulisannya bahkan telah diterbitkan oleh Penerbit MINA Publishing House. Di samping penulis-penulis buku dari wartawan MINA itu sendiri, seperti Ali Farkhan Tsani, Rifa Berliana Arifin, Rana Setiawan, Rudi Hendrik dan Widi Kusnadi.
Sebagian besar wartawan MINA juga sudah memiliki Sertifikat “Kompeten” dari Dewan Pers usai mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
Beberapa di antaranya bahkan pernah mendapat tugas liputan di beberapa kota di tanah air, kemitraan dengan Kementerian RI, hingga liputan ke mancanegara. Beberapa negara telah dikunjungi wartawan MINA untuk liputan khusus, seperti ke Turki, Inggris, Australia, Amerika Serikat, Taiwan, Nepal, Malaysia dan Thailand.
Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati
Pentingnya jaringan internasional mancanegara ini, melalui pintu masuk Kedubes-Kedubes dan liputan-liputan khusus, mengingat Keberadaan Kantor Berita di dunia dapat mempengaruhi kebijakan politik suatu bangsa atau beberapa bangsa, dan mengubah situasi di beberapa daerah.
Ini seperti disampaikan Pendiri MINA, Imaam Muhyiddn Hamidy, dalam satu pegarahannya di awal pendirian tahun 2012. Imaam Muhyiddin Hamidy juga menegaskan, Pendirian Kantor Berita MINA berkaitan dengan tugas mengubah peradaban dan akhlak manusia serta menegakkan keadilan di dalam pemberitaan.
Jaringan Media Global
Dalam upaya terus membangun jejaring media global, MINA dipercaya sebagai Panitia Pelaksana Konferensi Internasional Media Islam Internasional Conference of Islamic Media (ICIM) di Jakarta, 25-26 Mei 2016.
Pada konferensi yang dihadiri para Pimpinan Redaksi dari Timur Tengah dan Eropa, seperti Kantor Berita Palestina WAFA (Wakalah al-Anba al-Filistiniyyah), Kantor Berita Turki Anadolu Agency (AA), Middle East Monitor (MEMO) Inggris, Majalah Al-Bayan (Arab Saudi), ditambah beberapa media nasional, disepakati perlunya membentuk sebuah aliansi untuk menyatukan media masssa Islam untuk menyatukan persepsi perjuangan umat Islam, yang aktif membela kepentingan Islam, kaum Muslimin, dan kemanusiaan. Ini khususnya untuk menempatkan masalah perjuangan Palestina dan Al-Aqsha sebagai prioritas utama dalam pemberitaan.
Aliansi juga untuk mengembangkan kesadaran masyarakat internasional sebagai dukungan nyata terhadap Palestina dan Al-Quds melalui jaringan kerjasama antar-media Muslim internasional.
Ini sejalan dengan visi MINA yang merupakan media massa terpercaya sebagai cerminan Islam Rahmatan lil alamin.
Adapun Misi MINA terdiri dari : (1) Membuat berita cepat, objektif dan akurat, (2) Menyiarkan berita dan artikel untuk menegakkan citra Islam yang Rahmatan lil Alamin, (3) Berperan aktif dalam Perjuangan Islam.
Kantor Berita MINA beroperasi dengan mematuhi Kode Etik Jurnalistik, UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku di NKRI.
MINA pun secara konsisten, dinamis dan terus-menerus menjadikan Al-Aqsa dan Palestina sebagai pemberitaan dan tulisan utama. Masing-masing wartawannya mendapat tugas sesuai bidang liputan meliputi keagamaan, kemanusiaan, ekonomi, industri, halal, iptek, lingkungan hidup, pariwisata, sektor eiil, ermasuk yang ditempatkan di Kementerian Luar Negeri, Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan, MUI, Muhammadiyah, PBNU, DDII, DMI, dsb. Namun semua wartawan memiliki kewajiban untuk menulis berita dan artikel tentang Al-Aqsha dan Palestina.
Sebagai media online yang secara realtime 24 jam menyiarkan berita dan artikel sepanjang hari, tidak kenal hari libur atau tanggal merah, MINA beralamat minanews.net dengan Kantor Pusat di Gedung MER-C Lt I Jl. Kramat Lontar No. J-157 Jakarta Pusat, secara bertahap tapi pasti mulai menjadi rujukan umat dalam mengikuti perkembangan dunia Islam pada khususnya, dan perkembangan global pada umumnya. Terlebih soal perkembangan situasi Masjid Al-Aqsa dan Palestina, MINA telah menjadi pelopor terdepan dalam pemberitaan perjuangan negeri penuh berkah tersebut.
Hal ini seperti diakui oleh Organisasi Kebudayaan Palestina Malaysia (Palestinian Cultural Organization Malaysia/PCOM) yang memberikan apresiasi kepada Kantor Berita MINA sebagai media yang paling aktif memberitakan isu-isu Palestina di Indonesia.
Apresiasi dan penghargaan tersebut disampaikan oleh Direktur PCOM Muslim Imran bersama delegasinya saat berkunjung ke Kantor Pusat Redaksi MINA, Selasa, 31 Januari 2017.
PCOM memberikan penghargaan kepada MINA sebagai apresiasi atas kontribusi media online yang memberi perhatian terhadap isu-isu Palestina di Indonesia. “MINA sangat lain, MINA merupakan media yang dapat mempresentasikan perjuangan rakyat Palestina,” kata Imran.
Dia menjelaskan, PCOM sebagai LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang fokus terhadap isu Palestina berbasis di Kuala Lumpur Malaysia itu telah membuat penelitian mengenai media yang aktif dalam pemberitaan Palestina di Indonesia.
“Penelitian selama lima bulan itu menyimpulkan bahwa MINA berada di urutan pertama daftar pemberitaan Palestina teraktif di Indonesia,” ujar pria Palestina asal Hebron, selatan Tepi Barat itu.
Organisasi PCOM diluncurkan pada 14 Februari 2011 dengan kehadiran Tun Dr Mahathir Mohamad dan beberapa tokoh Malaysia.
Harapan
Pada akhirnya, Tahniah dan Tasyakur Kantor Berita MINA ke-11, 18 Desember 2012 ke 18 Desember 2023.
Tentu sebagai bentuk Muhasabah, MINA akan terus mengembangkan Biro-Biro perwakilannya di seluruh wilayah di Indonesia dan di mancanegara, serta memperluas jejaring dengan kemitraan terkait.
Berbagai kerjasama dengan kemitraan dan training-training Jurnalistik Islami, Public Relation dan Penerbitan, akan terus didorong untuk lebih maju. Di samping unit-unit bisnis dan media sosial penopang program-program utama MINA.
Pada Milad MINA ke-11 ini, sedang disiapkan agenda akhir tahun berupa Diskusi Media dengan mengundang pimpinan media masa kaliber internasional seperti Al Jazeera, pakar media dan wartawan MINA. Diikuti dengan Evaluasi MINA pada awal tahun 2024.
Dalam kunjungan jajaran Pimpinan MINA membesuk Imaam Yakhsyallah Mansur yang sedang terbaring sakit di salah satu rumah sakit di Jakarta, Senin, 18 Desember 2023, Imaam Yakhsyallah Mansur sebagai pimpinan tertinggi MINA memanjatkan rasa syukurnya kepada Allah atas eksisnya MINA di dunia media massa dan peningkatan kualitas wartawan-wartawan MINA, ditandai dengan hampir seluruh wartawan MINA sudah mendapatkan “Sertikat Kompeten” pada Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dari Dewan Pers.
“Kita juga patut mensyukuri jaringan MINA yang semakin luas, dan harus terus dikembangkan, karena ini menjadi kekuatan sebuah media massa,” ujarnya.
Imaam Yakhsyallah Mansur juga menyebutkan, para pembaca MINA termasuk perhatian dan kritis. “Ini menunjukkan MINA sudah menjadi rujukan dan pembaca berharap MINA terus lebih baik. Termasuk MINA sudah menjadi referensi kedutaan-kedutaan dan berbagai kalangan, terutama berita utama kita tentang Palestina,” lanjutnya
Imaam Yakhsyallah Mansur berpesan agar wartawan-wartawan MINA terus istiqamah dan jangan mudah ditarik-tarik oleh berbagai kepentingan partisan.
“Sebagai wartawan juga harus meningatkan kepekaan dalam membaca zaman. Termasuk dalam menulis itu perhatikan apakah tulisannya berdampak atau tidak. Tulislah agar dibaca dunia, mendidik untuk masa depan,” pesannya.
Semoga MINA semakin berkembang, berjaya dan profesional sebagai media perjuangan pembebasan Masjid Al-Aqsa dan kemerdekaan Palestina, serta mengangkat citra dunia Islam dan kesejahteraan dunia pada umumnya. “Peace in Palestine, Peace in The World”, begitu sesuai tagline MINA sejak didirikan tahun 2012. Aamiin. (A/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)