Misrata, Libya, 25 Rabi’ul Akhir 1436/15 Februari 2015 (MINA) – Kelompok milisi bersenjata di Misrata, Libya, menculik 21 nelayan Mesir, Ketua Sindikat Nelayan mengatakan kepada pers, Sabtu (14/2).
Ketua Sindikat Ahmed Nassar di Kegubernuran Kafr El-Sheikh, Mesir, mendesak pihak berwenang segera melakukan intervensi untuk membawa para nelayan kembali ke rumahnya.
Penculikan terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran setelah diculiknya 21 pekerja Mesir beragama Kristen Koptik akhir tahun lalu di Sirte, Libya, yang kemudian dieksekusi oleh kelompok pejuang ISIS, Albawaba News melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
Foto tak bertanggal diterbitkan dalam edisi terbaru majalah yang berafiliasi dengan kelompok ISIS, menunjukkan para pekerja diborgol dan mengenakan jumpsuits berwarna oranye, pakaian yang sering dikenakan oleh tahanan ISIS yang akan dieksekusi.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Sebelumnya Jumat, Perdana Menteri Mesir Ibrahim Mahlab mengatakan, nasib 21 pekerja tetap belum diketahui, tetapi pihak berwenang sedang melakukan yang terbaik untuk berkomunikasi dengan semua pihak di Libya.
Para pejuang ISIS mengklaim menculik warga Kristen Mesir untuk membalas wanita Muslim yang disiksa dan dibunuh oleh Gereja Koptik Mesir.
Ada ribuan warga Mesir yang bekerja di Libya. Tujuan utama para pekerja migran Mesir adalah daerah industri konstruksi dan kerajinan.
Dalam beberapa bulan terakhir Pemerintah Mesir telah berulang kali memperingatkan kepada setiap warga yang mengadakan perjalanan ke Libya dan menyarankan mereka yang tinggal di negara Afrika Utara itu untuk menjauh dari daerah konflik. (T/P001/P2)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata