Quetta, Pakistan, MINA – Militan bersenjata menyandera lebih dari 450 penumpang kereta dan melukai masinis dalam sebuah serangan pada Selasa (11/3) di Provinsi Balochistan, Pakistan barat daya, menurut para pejabat.
Dilansir dari Al Mayadeen, pejabat perkeretaapian mengatakan, orang-orang bersenjata dari Tentara Pembebasan Baloch (BLA) yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, meledakkan bahan peledak di rel kereta api dan menguasai kereta di distrik Sibi yang terisolasi.
“Lebih dari 450 penumpang di dalam kereta disandera oleh orang-orang bersenjata,” kata Muhammad Kashif, pejabat senior pemerintah perkeretaapian di Quetta, ibu kota provinsi tersebut, kepada AFP.
Seorang pejabat senior polisi dari daerah dekat Sibi, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, menyatakan bahwa “kereta itu terdampar tepat di depan sebuah terowongan, dikelilingi oleh pegunungan.”
Baca Juga: AS, Ukraina Mulai Berunding di Saudi Bahas Prospek Perdamaian dengan Rusia
Lokasi tempat kereta itu berhenti adalah wilayah pegunungan, yang memberi para militan kesempatan untuk bersembunyi dan merencanakan serangan.
Menurut pejabat senior polisi lainnya, keadaan darurat telah diumumkan di rumah sakit terdekat.
Dalam sebuah pernyataan, BLA mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, dengan mengeklaim bahwa enam personel militer tewas selama insiden itu.
Kelompok itu menyatakan bahwa mereka telah menyandera orang-orang di kereta, termasuk pasukan keamanan, meskipun jumlah pasti sandera masih belum jelas.
“Selama operasi ini, para pejuang BLA telah membebaskan wanita, anak-anak, dan penumpang warga Baloch, dengan memastikan bahwa semua sandera yang tersisa adalah personel pasukan pendudukan,” kata kelompok itu dalam pernyataannya. []
Mi’raj News Agency (MINA)