Beirut, MINA – Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Gerakan Perlawanan Lebanon Sheikh Naim Qassem mengatakan pihaknya akan terus melakukan serangan balasan di wilayah pendudukan Israel selama rezim Tel Aviv terus melakukan serangan brutal terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Berbicara pada upacara peringatan di pinggiran selatan Ibukota Beirut Selasa (12/12), Qassem menegaskan kembali dukungan tak tergoyahkan terhadap kelompok perlawanan yang berbasis di Gaza di tengah perang Israel di wilayah yang terkepung.
“Hizbullah akan terus menyerang lokasi pendudukan Israel di perbatasan Lebanon selama perang Zionis di Gaza terus berlanjut,” kata Qassem seperti dikutip oleh situs berita Lebanon al-Ahed.
“Kecepatan operasi militer di Lebanon selatan ditentukan oleh kondisi di lapangan, dan Zionis tidak boleh mencoba peruntungan dengan melakukan eskalasi, karena situasinya akan lebih buruk bagi mereka,” katanya.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Lanjutnya, Hizbullah, sejak awal mendukung perjuangan rakyat Palestina, karena ini sebuah kewajiban sejalan kepentingan Palestina dan Lebanon.
“Apa yang dilakukan Hizbullah adalah perlawanan dan pertahanan yang sah, dan bahkan kewajiban agama, karena musuh ini hanya memahami bahasa kekerasan untuk menghalanginya dan mencegahnya mencapai tujuan masa depan mereka,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa Hizbullah “sepenuhnya siap” untuk peningkatan perjuangan perbatasan, dan front selatan Lebanon akan tetap terbuka untuk mendukung rakyat Palestina menghadapi agresi Zionis terhadap Gaza.
Hizbullah dan Israel telah saling baku tembak sejak awal Oktober, tak lama setelah Israel melancarkan perang di Jalur Gaza yang terkepung menyusul operasi ‘Badai Aqsa’ oleh pejuang perlawanan Palestina ke wilayah-wilayah pendudukan Israel.
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina
Hizbullah telah berjanji terus melakukan operasi pembalasan selama Israel melanjutkan serangan ke wilayah Palestina yang terkepung.
Agresi Israel sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 18.412 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, melukai 50.100 warga sipil lainnya.
Rezim Tel Aviv juga telah memberlakukan “pengepungan total” terhadap wilayah tersebut, memutus bahan bakar, listrik, makanan dan air, lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di Jalur Gaza. (T/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Abu Ubaidah: Tentara Penjajah Sengaja Bombardir Lokasi Sandera di Gaza