Nineveh, Irak, 18 Sya’ban 1435/16 Juni 2014 (MINA) – Ada laporan yang saling bertentangan dari para militan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) yang telah menyerbu kota strategis Tal Afar di Provinsi Nineveh, Irak.
Beberapa laporan tentang situasi di Tal Afar mengatakan, pada Ahad malam (15/6) kota itu telah direbut oleh militan setelah pertempuran sengit dengan pasukan Irak, demikian Press TV yang dikutip MINA melaporkan, Senin.
“Kota ini dikuasai oleh militan. Pertempuran sengit terjadi, dan banyak orang tewas,” Reuters mengutip seorang pejabat Irak yang tidak disebutkan namanya.
Namun sebelumnya di hari itu, dilaporkan pula bahwa suku lokal dan pasukan Irak berhasil menggagalkan serangan militan ISIL di kota.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Menurut pejabat lokal, 8.000 pejuang suku telah bergabung dalam pertempuran melawan militan di Provinsi Nineveh.
Juga ada laporan yang mengatakan pasukan Irak berhasil menangkap kembali para militan di dua kota, utara Baghdad, sementara pasukan Angkatan Darat dilaporkan pula berhasil mendesak pasukan militan, mundur ke wilayah yang dikuasai sebelumnya.
Pada 10 Juni, para militan ISIL mengambil alih kota Mosul, kemudian diikuti oleh jatuhnya Tikrit, yang terletak 140 kilometer (87 mil) barat laut dari ibukota. Ratusan Ribu orang dipaksa mengungsi dari rumah-rumah mereka. Para militan ISIL telah bersumpah untuk terus melanjutkan serangannya ke ibukota Irak, Baghdad.
Perdana Menteri Irak Nouri Al-Maliki telah menyalahkan Arab Saudi dan Qatar atas krisis keamanan dan kekerasan yang berkembang di negaranya, dan ia mengecam rezim Al Saud sebagai pendukung utama dari “terorisme global”. (T/P09/EO2)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon