Al-Quds (Yerusalem), 7 Dzulhijjah 1435/ 1 Oktober 2014 (MINA – Seorang militan Negara Islam atau ISIS bersumpah dalam sebuah video wawancara dengan Vice News, kelompoknya tidak akan berhenti berjuang sampai mereka menyalib Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu
“Ketika kami menyalib Benjamin Netanyahu atas kejahatan perang, mungkin saat itulah kami akan berhenti,” kata militan 21 tahun berkebangsaan Somalia-Kanada, Abu Usamah Somalia, kepada pendiri Vice News, Shane Smith melalui link video dari Irak, media Israel Haaretz yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Rabu.
Farah Mohammad Shirdon yang sekarang bernama Abu Usamah Somalia, pertama kali menjadi pusat perhatian pada April ketika sebuah video ISIS memunculkannya sedang membakar paspor Kanadanya, dan dia berjanji setia kepada kelompok militan.
Menurut Vice News, Abu Usama berjuang bersama ISIS di Irak sejak Juli.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Dalam wawancara, dia menyebutkan ISIS tidak akan berhenti sampai mereka mengibarkan benderanya di atas Gedung Putih.
“Dengan bantuan Tuhan, kami akan membuat beberapa serangan di New York secepatnya,” katanya dalam video.
Abu Usamah juga mengklaim kelompoknya menyandera seorang pilot tempur Uni Emirat Arab yang pesawatnya tertembak jatuh ketika terbang di atas Irak.
Beberapa hari sebelumnya, di Majelis Umum PBB Netanyahu menuding Iran sebagai ancaman yang jauh lebih besar daripada kelompok bersenjata Hamas Palestina atau ISIS.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Dalam pidatonya di New York, Senin (29/9), Benjamin Netanyahu menggambarkan Iran, ISIS dan Hamas sebagai bagian dari satu tim, dan menyamakannya dengan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II, Al Jazeera melaporkan.
Dia menyamakan pemboman mematikan Israel di Gaza dengan serangan udara pimpinan AS terhadap ISIS di Irak dan Suriah. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan