Srinagar, MINA – Militan bersenjata Kashmir menyerang sebuah kamp keamanan Angkatan Bersenjata India (BSF) pada Selasa (3/10) pagi di ibukota Jammu dan Kashmir yang disengketakan.
Pejabat India mengatakan, tiga tentara India dan seorang petugas polisi terluka sementara dua militan terbunuh sejauh ini.
“Kami tahu persis lokasi penyerang. Situasi sudah terkendali,” kata Inspektur Jenderal Polisi di Kashmir yang disengketakan, Munir Khan kepada sebuah kantor berita India.
Dia menambahkan, sempat terjadi saling tembak beberapa saat dan Pasukan Khusus telah dipanggil.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Menurut petugas kepolisian, serangan tersebut terjadi pada pukul 03.45 dini hari waktu setempat dan dua gerilyawan masih bersembunyi di kamp tersebut.
Kamp BSF menjaga garis luar di satu sisi pangkalan angkatan udara dan bandara.
Anadolu yang dikutip MINA melaporkan, segera setelah serangan tersebut, rute yang menuju ke bandara ditutup dan semua penerbangan pagi ditangguhkan.
Pejabat bandara memastikan, sekitar pukul 09:30 waktu setempat mereka mengizinkan penumpang memasuki bandara di tengah meningkatnya pemeriksaan untuk melanjutkan penerbangan.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Kami telah memulai operasinya, para penumpang sekarang diperbolehkan untuk melanjutkan ke bandara,” kata direktur Bandara Srinagar, Sharad Kumar, kepada media.
Kashmir, sebuah wilayah Himalaya yang berpenduduk mayoritas Muslim, dan dikuasai oleh India dan Pakistan di beberapa bagian. India dan Pakistan keduanya mengklaim secara penuh atas Kashmir. Sebagain kecil Kashmir juga dikuasai oleh China.
India dan Pakistan telah bertempur dalam tiga perang – pada tahun 1948, 1965 dan 1971 – sejak dipartisi pada tahun 1947, dua di antaranya memperjuangkan Kashmir.
Kelompok perlawanan Kashmir di Jammu-Kashmir telah berperang melawan pemerintah India untuk kemerdekaan atau untuk penyatuan dengan negara tetangga Pakistan.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Lebih dari 70.000 orang dilaporkan terbunuh dalam konflik tersebut sejak 1989. India mengelola lebih dari setengah juta tentara di wilayah yang disengketakan tersebut. (T/B05/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu