Washington, 23 Sya’ban 1436/10 Juni 2015 (MINA) – Pentagon sedang menyusun rencana untuk meningkatkan dan memperluas pelatihan pasukan Irak dan gerilyawan suku Sunni.
Juru Bicara Pentagon mengatakan, Selasa (9/6), langkah ini bisa berarti Amerika Serikat (AS) akan mengerahkan lebih banyak pasukan di Irak.
Pilihan muncul setelah kekalahan pasukan Irak oleh kelompok Islamic State atau ISIS di kota barat Ramadi dan setelah Presiden Barack Obama mengatakan dia sedang menunggu proposal Pentagon untuk program pelatihan.
“Kami telah menentukan untuk lebih melatih pasukan keamanan Irak. Kami sekarang sedang mengatur strategi tentang cara untuk melakukan itu,” kata juru bicara Pentagon Kolonel Steven Warren kepada wartawan, Nahar Net yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah
Warren mengakui, perluasan upaya pelatihan bisa memerlukan pasukan Amerika tambahan ke Irak, di luar dari pasukan saat ini sebanyak 3.000 penasehat dan pelatih.
Upaya ini juga dapat mencakup pelatihan langsung terhadap relawan Sunni di provinsi Anbar barat untuk pertama kalinya.
Sampai saat ini, pengawas para pejuang suku Sunni adalah wewenang pemerintah Baghdad, sementara Washington telah mengeluhkan program yang dianggap lambat.
Kekhawatiran AS menyorot tidak adanya pelatihan di pangkalan udara Al-Asad di provinsi Anbar, di mana beberapa ratus tentara Amerika ditempatkan untuk membantu instruksi tempur.
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
Koalisi pimpinan AS telah melatih 8.920 tentara Irak sejauh ini dalam keterampilan tempur dasar dan 2.601 akan melalui kursus yang lebih khusus. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir