Manila, MINA – Sisa-sisa kelompok Maute di Marawi Filipina sekarang terpojok dan kehabisan ruang untuk perjuangan mereka, karena tekanan terus menerus yang dilakukan oleh unit militer di Kota Marawi.
Dengan perkembangan itu, tujuan Pemerintah Filipina untuk mengalahkan kelompok teroris itu dan memulihkan keadaan di daerah tersebut hanya masalah waktu saja. Demikian juru bicara militer Filipina (AFP), Col. Edgard Arevalo menyatakan dalam taklimat Rabu (6/9) malam.
“Cara kita dalam mencapai tujuan ini adalah untuk membatasi ruang gerak (sisa-sisa kelompok Maute), khususnya untuk mengurangi ruang manuver mereka, kita melakukannya sekarang (tapi) saya belum dapat memberikan rincian tentang bagaimana kita melakukannya,” katanya seperti dilaporkan kantor berita Philippine News Agency (PNA) yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Sejak konflik dimulai pada 23 Mei setelah upaya untuk menangkap pemimpin Abu Sayyaf, AFP terus melakukan serangan terhadap para militan sampai yang terakhir mendesak mereka dalam wilayah kecil di Kota Marawi yang menurut perkiraan militer luasnya hanya sekitar 500 meter persegi.
“Tapi sedikit banyak, entah bagaimana Anda bisa membayangkan apa yang dilakukan AFP, maksudnya adalah agar mereka tidak memiliki ruang untuk bermanuver sehingga pada tahap akhir operasi, mereka tidak memiliki pilihan lain kecuali menyerah atau mati,” kata Arevalo.
Sampai saat ini anggota kelompok Maute yang terbunuh diperkirakan berjumlah 649 orang, bersama 145 tentara yang dibunuh dan 45 warga sipil dieksekusi. Senjata api yang disita 672 unit dan menyelamatkan warga sipil 1.728 jiwa. (T/B05/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
http://www.pna.gov.ph/articles/1008824