Tel Aviv, MINA – Tentara penjajah Israel telah mengakui bahwa pihaknya kekurangan pasukan dan masalah tersebut telah memengaruhi kemampuannya untuk menghadapi para pejuang di Jalur Gaza, situs berita Walla melaporkan.
Menurut jurnalis Israel Bini Aschkenasy, militer telah menyerahkan surat kepada Mahkamah Agung terkait masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Surat tersebut menyatakan bahwa jumlah pasukan Israel dan pengawalan militer tidak memungkinkan untuk “menegakkan kontrol yang efektif” di Gaza. Melansir Middle East Monitor pada Kamis (21/11).
Surat itu diserahkan oleh Kantor Jaksa Agung atas nama militer. Surat tersebut menambahkan bahwa kemampuan Hamas untuk menjalankan kekuasaan pemerintahan di Gaza “belum sepenuhnya dihilangkan” meski sudah lebih dari satu tahun Israel melancarkan agresi berdarah di wilayah yang diblokade itu.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
“Setelah adanya indikasi bahwa Hamas mengeksploitasi masuknya barang untuk memperkuat dirinya secara ekonomi dan militer, diputuskan untuk mencegah masuknya barang melalui pedagang sektor swasta ke Jalur Gaza untuk sementara waktu,” kata Militer Israel menuduh gerakan perlawanan Hamas.
“Upaya terus dilakukan untuk mencapai solusi dan membantu mendatangkan bantuan kemanusiaan sebanyak mungkin melalui negara-negara dan organisasi bantuan internasional yang beroperasi di Jalur Gaza,” tambah pernyataan militer entitas penjajah itu.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat