Jalur Gaza, MINA – Lebih dari setahun setelah dimulainya protes di perbatasan Gaza, militer Israel telah memutuskan untuk mengubah aturan menghadapi pengunjuk rasa dengan melatih penembak jitu untuk “menembak di pergelangan kaki” warga Palestina.
Menurut harian Israel The Jerusalem Post, seorang pejabat Israel mengatakan, “Dipahami bahwa (menembaki bagian bawah tubuh di atas lutut) menyebabkan kematian banyak pengunjuk rasa.” Demikian Daily Sabah melaporkan, Sabtu (27/7).
Israel telah menanggapi unjuk rasa besar-besaran Great March of Reurn, yang terus diadakan setiap hari Jumat, yang ke 68 pada Jumat (36/7) lalu, dengan kekuatan mematikan, sehingga telah menewaskan lebih dari 235 warga Palestina dan melukai ribuan lainnya.
Israel dikecam oleh sebuah badan hak asasi manusia PBB atas pembunuhan para pengunjuk rasa di Gaza dan atas perlakuannya terhadap orang-orang Palestina, sehingga menyebutnya sebagai “kejahatan perang” di bawah Statuta Roma.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Korban jiwa yang tinggi memicu reaksi diplomatik terhadap Israel dan tuduhan baru penggunaan kekuatan yang berlebihan terhadap pengunjuk rasa yang tidak bersenjata.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia menyebut perintah tembakan terbuka sebagai tindakan melawan hukum, dengan mengatakan Israel secara efektif mengizinkan tentara menggunakan kekuatan yang berpotensi mematikan terhadap pengunjuk rasa yang tidak bersenjata.
Dalam menghadapi meningkatnya kritik terhadap kekerasan di perbatasan Gaza, otoritas Israel sebelumnya mengatakan hukum hak asasi manusia tidak berlaku untuk protes Palestina yang sedang berlangsung di sepanjang Jalur Gaza.
“(Keputusan pasukan Israel) sama sekali tidak menunjukkan militer Israel sangat menghargai kehidupan manusia,” kata kelompok HAM B’Tselem.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
“Sebaliknya, tindakan mereka menunjukkan militer Israel secara sadar menganggap mereka (pengunjuk rasa Palestina) yang berdiri di sisi lain pagar sebagai manusia. Dengan naifnya, Pengadilan Tinggi menyetujui praktik ini. Baik militer maupun pengadilan memikul tanggung jawab atas kebijakan kriminal ini,” tegas organisasi itu.
Pasukan Israel yang dikerahkan di sepanjang perbatasan yang bergejolak dengan Jalur Gaza telah menembakkan peluru tajam ke arah demonstran Palestina sejak demonstrasi menentang blokade lama Israel terhadap Gaza dimulai pada bulan Maret. Dan selama protes, penembak jitu Israel telah menargetkan satu bagian tubuh lebih dari yang lain – kaki.
Namun, strategi pasukan Israel itu tidak membuat pengunjuk rasa takut atau patah arang dalam perjuangan mereka. Sekarang umum melihat pria muda berjalan melalui jalan-jalan bobrok dengan alat penopang. Sebagian besar kaki mereka dibalut atau dipasangi bingkai logam yang disebut fixator, yang menggunakan pin atau sekrup yang dimasukkan ke dalam tulang yang patah untuk membantu menstabilkannya.
Dari 10.511 pengunjuk rasa yang dirawat di rumah sakit dan klinik lapangan di Gaza, setidaknya 6.392, atau sekitar 60%, telah diserang di anggota tubuh bagian bawah, menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Gaza pada Desember.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Setidaknya 5.884 dari korban itu terkena peluru tajam; yang lain diserang diserang dengan peluru logam berlapis karet dan tabung gas air mata.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia internasional mengatakan aturan-aturan tembakan terbuka militer Israel melanggar hukum karena memungkinkan penggunaan kekuatan yang berpotensi mematikan dalam situasi-situasi di mana nyawa tentara tidak dalam bahaya langsung.
Doctors Without Borders, yang dikenal sebagai MSF, mengatakan sebagian besar dari 3.000 pasien yang telah dirawat ditembak di kaki, dengan sekitar seperempat menderita infeksi. Jika tidak diobati dapat menyebabkan cacat seumur hidup atau amputasi anggota tubuh.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan telah melakukan 94 amputasi sejak protes dimulai, 82 di antaranya terjadi pada anggota badan bagian bawah. (T/R11/P1)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Mi’raj News Agency (MINA)
https://www.dailysabah.com/mideast/2019/07/27/israeli-forces-order-snipers-to-shoot-at-palestinians-ankle
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian