Tel Aviv, MINA – Juru Bicara Militer Israel Daniel Hagari mengatakan, janji untuk menghancurkan kelompok Hamas Palestina adalah tindakan yang “menyesatkan.”
“Hamas adalah sebuah ide. Yang mengira bisa dihilangkan adalah salah,” kata Daniel Hagari kepada stasiun televisi Channel 13 dalam sebuah wawancara, Rabu (19/6), yang merupakan kritik terhadap kepemimpinan politik negara tersebut..
Hagari menekankan bahwa jika pemerintah tidak menemukan alternatif lain, maka Hamas akan tetap berada di Gaza.
Sejak dimulainya serangan Israel di Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyatakan Hamas sebagai tujuan utama, meskipun ada keraguan dari analis militer dan pengamat Israel tentang kelayakan tujuan tersebut.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Hagari membahas pengumuman tentara pada tanggal 8 Juni tentang pembebasan empat tawanan dalam operasi militer di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah.
“Tidak mungkin membebaskan semua sandera melalui operasi militer,” akunya.
Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Hampir 37.400 warga Palestina terbunuh di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 85.400 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina di Gaza.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Lebih dari delapan bulan perang Israel berlangsung, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat serangan bom, blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan. []
Kantor Berita Mi’raj (MINA)