Tel Aviv, MINA – Militer Israel pada Sabtu (3/5) malam mulai mengeluarkan puluhan ribu perintah panggilan cadangan, untuk “memperluas operasi di Jalur Gaza.”
Channel 14 melaporkan bahwa sekitar 60.000 prajurit cadangan diharapkan melapor ke unit mereka mulai pertengahan pekan, hanya beberapa hari dari sekarang. Demikian dikutip dari Alamayadeen.
Banyak dari mereka, menurut laporan tersebut, akan dikerahkan ke perbatasan Lebanon, Suriah, atau Tepi Barat yang diduduki.
Keputusan tersebut menuai kritik tajam dari keluarga tawanan Israel yang ditahan di Gaza, yang memperingatkan bahwa meningkatkan kampanye militer hanya akan membahayakan nyawa tawanan.
Baca Juga: Brigade Al-Qassam Rilis Video Sandera Israel Maxim Herkin
“Ini hanya akan menyebabkan lebih banyak putra kami terbunuh,” kata keluarga tersebut dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan sebelumnya pada hari Ahad (4/5).
Mereka menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengorbankan tawanan untuk tujuan militer.
“Netanyahu mengirim lebih banyak tentara ke Gaza untuk membunuh para tawanan alih-alih menyelamatkan mereka,” ujar mereka.
Keluarga tawanan juga mengajukan banding langsung kepada Kepala Staf Israel Eyal Zamir, mendesaknya untuk menghentikan operasi baru apa pun di Gaza, dengan peringatan bahwa tindakan semacam itu hampir pasti akan mengakibatkan kematian para tawanan.
Baca Juga: Benny Gantz Tuduh Iran Bertanggung Jawab atas Serangan Rudal ke Israel
Mobilisasi ini terjadi di tengah serangan tajam udara Israel di Gaza, Lebanon, Suriah, dan Tepi Barat.
Menurut laporan, lebih dari 40 warga Palestina syahid dalam 24 jam terakhir saja, dengan pemboman hebat dilaporkan di kamp-kamp pengungsi Bureij, Beit Lahiya, dan Khan Younis.
Seluruh keluarga telah terkubur karena upaya penyelamatan terus tersendat karena runtuhnya infrastruktur kemanusiaan.
Badan-badan bantuan kini memperingatkan akan datangnya kelaparan yang akan segera terjadi dan hampir hancurnya bantuan operasi, dengan masyarakat sipil Gaza menanggung beban dari apa yang oleh banyak pengamat disebut sebagai hukuman kolektif.
Baca Juga: Rudal Houthi Bobol Pertahanan Israel, Pukulan bagi Sistem Keamanan AS
Peningkatan kekuatan militer pendudukan Israel menandakan niat yang jelas dari masyarakat untuk memperluas perang di Gaza. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UNRWA Ingatkan Situasi Gaza Kian Parah