Haifa, MINA – Militer Israel mengatakan, penyebab jatuhnya sebuah helikopter militer di lepas pantai Haifa di Israel utara pada Senin (3/1) masih belum diketahui.
Ran Kochav, seorang juru bicara militer pada Selasa (4/1) mengumumkan hal itu, seperti dikutip Middle East Monitor (MEMO).
Dua pilot dinyatakan tewas dan satu anggota kru lainnya terluka.
Kochav mengesampingkan kecelakaan itu disebabkan oleh serangan, dengan alasan kemungkinan serangan elektronik juga lemah.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Belum jelas apakah penyebabnya adalah kesalahan manusia atau kesalahan teknis,” ujarnya kepada radio lokal FM 103.
“Sampai saat ini kami belum mengetahui jawaban atas pertanyaan tersebut, kami berada di awal penyelidikan dan semua arah terbuka,” katanya.
Ia mencatat helikopter jatuh di lepas pantai tanpa kontak sebelumnya.
Dia juga menyebutkan, pilot tidak punya waktu untuk mengirim sinyal bahaya.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
“Ada banyak laporan kemarin, tapi kebanyakan tidak benar. Kami tidak percaya bahwa ini adalah serangan,” lanjutnya.
“Kami berada di awal penyelidikan dan salah satu anggota kru, yang merupakan perwira Angkatan Laut, masih hidup, saya yakin setelah dia pulih, kami dapat mengetahui informasi apa yang terjadi,” kata Kochav.
Menurut Badan Penyiaran Israel, helikopter tersebut telah digunakan di Angkatan Udara selama lebih dari 25 tahun. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza