Tel Aviv, MINA – Di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan, Israel mengatakan sedang mempersiapkan kemungkinan keterlibatan militernya jika konfrontasi antara Amerika Serikat (AS) dan Iran meletus.
“Situasi mungkin akan dibawa keluar dari ‘zona abu-abu’ dan ke ‘zona merah’ jika Iran membuat perhitungan yang salah,” kata Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz dalam sebuah forum keamanan internasional, seperti dikutip dari Russia Today pada Rabu (3/7).
Israel, kata Katz, harus siap untuk eskalasi semacam itu dan terus mengabdikan dirinya untuk membangun kekuatan militernya, dalam hal itu harus siap menanggapi skenario eskalasi.
Pernyataan tersebut muncul setelah seorang anggota parlemen senior Iran mengancam “jika AS menyerang Iran, Teheran akan merespons dan hanya setengah jam sisa umur Israel”.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Kedua negara sering bertukar ancaman dan Israel sebelumnya mengancam akan mengambil tindakan militer terhadap Iran untuk mencegahnya membuat senjata nuklir, meskipun Teheran membantah pihaknya sedang memproduksi bom.
Israel telah menjadi pendukung utama kebijakan agresif Presiden AS Donald Trump terhadap Iran, termasuk sanksi ekonomi yang digunakan Washington untuk mencekik ekonomi negara itu.
Katz meramalkan, “perang ekonomi” terhadap Iran akan berhasil meskipun kurangnya antusiasme dari Eropa dan kekuatan lain.
Ketegangan antara AS dan Iran telah meningkat selama berbulan-bulan, dengan AS menuduh Teheran menyerang dua kapal tanker minyak di Teluk Oman pada Juni.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Iran kemudian menembak jatuh sebuah pesawat mata-mata AS yang katanya memasuki wilayah udaranya, hal tersebut mendorong Trump untuk mempertimbangkan serangan militer yang akhirnya dibatalkan pada menit-menit terakhir. (T/Sj/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza