Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Militer Israel Tuntut Gencatan Senjata Segera di Gaza

Arina Islami Editor : Rana Setiawan - Selasa, 2 Juli 2024 - 23:33 WIB

Selasa, 2 Juli 2024 - 23:33 WIB

45 Views

Para jenderal Israel mengatakan bahwa mereka mendukung gencatan senjata. (Desain Foto: Palestine Chronicle)

Tel Aviv, MINA – Para jenderal tinggi Israel menuntut gencatan senjata segera di Gaza, Palestina. Sikap itu dilaporkan telah menciptakan keretakan antara militer dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Diketahui, menentang gencatan senjata di Gaza meski banyak pihak menuntut tindakan tersebut segera dilakukan.

New York Times melaporkan pada Selasa (2/7), para jenderal percaya bahwa gencatan senjata adalah cara terbaik untuk menjamin pembebasan sekitar 120 warga Israel yang masih ditahan di Gaza.

“Karena tidak memiliki perlengkapan yang cukup untuk menghadapi pertempuran lanjutan setelah perang terpanjang Israel dalam beberapa dekade, para jenderal juga berpikir bahwa pasukan mereka memerlukan waktu untuk memulihkan diri jika perang darat meletus melawan Hizbullah,” tambah laporan itu, mengutip beberapa pejabat Israel.

Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina

Forum Staf Umum, kepemimpinan militer Israel, terdiri dari sekitar 30 jenderal senior, termasuk kepala staf militer, Letnan Jenderal Herzi Halevi, dan para komandan angkatan darat, angkatan udara, angkatan laut, dan intelijen militer.

Dukungan militer terhadap gencatan senjata, menurut laporan tersebut, “mencerminkan perubahan besar dalam pemikirannya selama beberapa bulan terakhir karena semakin jelas bahwa Tn. Netanyahu menolak untuk mengartikulasikan atau berkomitmen pada rencana pascaperang.”

“Militer sepenuhnya mendukung kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata. Mereka yakin bahwa mereka selalu dapat kembali dan melawan Hamas secara militer di masa mendatang,” kata Eyal Hulata, yang menjabat sebagai penasihat keamanan nasional Israel hingga awal tahun lalu, dan secara rutin berbicara dengan pejabat senior militer.

“(Militer Israel memiliki) lebih sedikit amunisi, lebih sedikit suku cadang, lebih sedikit energi daripada yang mereka miliki sebelumnya, jadi mereka juga berpikir jeda di Gaza memberi kita lebih banyak waktu untuk bersiap jika perang yang lebih besar benar-benar pecah dengan Hizbullah,” imbuhnya, melansir Palestine Chronicle. []

Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan  

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Palestina
Palestina