Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Militer Israel Umumkan Penutupan Penyeberangan Selama 10 Hari

Zaenal Muttaqin - Rabu, 28 Maret 2018 - 20:10 WIB

Rabu, 28 Maret 2018 - 20:10 WIB

107 Views

Petugas perbatasan Israel menjaga pos pemeriksaan Qalandiya di utara Yerusalem (Foto: File/Flash 90)

penyeberangan-300x200.jpg" alt="" width="300" height="200" /> Petugas perbatasan Israel menjaga pos pemeriksaan Qalandiya di utara Yerusalem (Foto: File/Flash 90)

Tepi Barat, MINA – Militer pendudukan Israel hari Rabu (28/3) mengumumkan akan memberlakukan penutupan penyeberangan selama 10 hari di wilayah Tepi Barat dan Gaza selama liburan Paskah, yang dimulai hari Kamis (29/3).

Penyeberangan ke Tepi Barat dan Gaza akan ditutup mulai pukul 12:01 waktu setempat pada hari Kamis hingga Sabtu berikutnya, 7 April, pada tengah malam,” kata militer menurut sumber media Israel The Times of Israel yang dikutip MINA.

Selama penutupan, militer hanya akan mengizinkan penyeberang Palestina yang terkait masalah kemanusiaan, medis dan mereka yang mendapat persetujuan dari Koordinator Pejabat Pemerintah Kementerian Pertahanan di Wilayah, menurut pernyataan militer.

Biasanya, setiap hari puluhan ribu orang Palestina dari Tepi Barat memasuki Israel dan pemukiman Israel untuk bekerja. Sebagian kecil warga Gaza juga melakukan perjalanan ke Israel, yang umumnya untuk menjalani perawatan medis.

Baca Juga: Sektor Pariwisata Israel Hancur, 90 Hotel Tutup Sejak Perang

Penutupan penyeberangan untuk hari libur Yahudi dan Israel adalah prosedur rutin, yang dimaksudkan untuk mencegah adanya serangan perlawanan terhadap Israel selama masa liburan dan untuk memungkinkan para pejabat keamanan Israel yang yang bertugas di penyeberangan untuk merayakan festival.

Pengumuman penutupan penyeberangan ini terjadi di tengah-tengah ketegangan yang meningkat di Tepi Barat dan Gaza ketika warga Palestina bersiap untuk melancarkan “Pawai Pengembalian” selama enam pekan, yang dimulai hari Jumat (30/3) yang juga sebuah peringatan atas perampasan massal oleh pemerintah Israel terhadap tanah Arab di Galilea pada tahun 1976 dan juga protes atas tewasnya enam demonstran Arab Israel.

Para pejabat militer mengatakan, mereka melihat adanya kemungkinan terjadinya peningkatan aksi perlawanan dalam beberapa pekan mendatang karena memperingati peristiwa pada pertengahan Mei dengan apa yang disebut peristiwa Nakbah, yang terjadi pada awal bulan suci Ramadhan dan pembukaan kedutaan AS di Yerusalem. (T/B05/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya

Rekomendasi untuk Anda